Langkat-Tanjung Pura, MWT – Wartawan Media Warta Tipikor (MWT) Muhammad Ramlan melaporkan ke redaksi sekaitan adanya ancaman fisik pasca pemberitaan dapur minyak kondensat.
Muhammad Ramlan melalui selular kepada Pemred Media Warta Tipikor , Drs Jenda Bangun melaporkan pengancaman tersebut dialaminya di berbagai tempat.
“ Saya merasa ada ancaman saat mengendarai sepeda motor dan diikuti truk tangki, “ ujarnya via selular.
Ia terpaksa menghindar dari badan jalan untuk keamanan diri, namun detil truk itu gagal diperoleh. “ Saya kehilangan momen memperoleh data truk itu, “ ujarnya.
Media ini belakangan memberitakan adanya aktifitas industri tanpa ijin terkait penyulingan minyak kondensat.
Peristiwa kebakaran dapur penyulingan minyak di Dusun Pangkal Pasar Desa Pantai Cermin membuat warga waswas dengan keamanan.
Bahkan warga tidak segan – segan menyampaikan aspirasinya seputar legalitas dapur minyak kepada pemerintahan desa.
Awak media yang mendapat bahan pemberitaan melakukan pengembangan dengan menguntit semua aktifitas dapur tersebut. Ramlan yang juga turun ke lapangan mendapat kendala dengan larangan peliputan.
Saat itu ia memoto tanki yang ada di pelataran rumah juragan dapur minyak Nr. Warga menyatakan truk tersebut digunakan Nr mendistribusikan minyak kondensat ke berbagai daerah.
“Kau cari makan diluar jangan di kampung kau. Jangan kau kotori kampung kau dan kau udah tua.Bukan cari amal malah cari dosa, “ ujar Ramlan kepada redaksi menirukan ucapan Nr.
Demikian juga saat Ramlan mampir di satu warung. Tak berselang lama seseorang yang tak dikenal menghampirinya. ” Abang boleh nggak takut tetapi anak-Anak dan istri abang cemana, “ ujar pria itu kepada Ramlan.
Sejumlah pengunjung di warung itu menyatakan keheranannya dengan sikap pria yang diduga rekan Nr tadi. Pria berinisial Ilh diduga penduduk Desa Pekubuan Kecamatan Tanjung Pura .
Tak hanya itu, selular Ramlan juga dipenuhi dengan kata – kata tidak sopan yang menyudutkannya. (Mr)
