Ketapang, MWT – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si mengatakan, anak-anak SD bahkan SMP dan SMA sudah keracunan Narkoba.
Tidak hanya di kota, narkoba sudah sampai ke desa sampai kecamatan, sudah ada kasus semua. Ini sudah sangat membahayakan, ujar Sekda, Sabtu (26/8/2023).
Itu sebabnya pemerintah kabupaten (Pemkab) Ketapang mendorong pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) kepada pemerintah pusat.
Upaya tersebut sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir namun BNNK belum juga hadir di Kabupaten Ketapang.
Menurutnya, Pemkab Ketapang memiliki komitmen kuat agar lembaga yang fokus menangani kejahatan narkotika dapat terwujud.
“ Kalau masalah kantor tersedia. Kalau perlu tanah kami siap hibahkan. Kalau perlu kendaraan roda empat pun kita siap, bahkan kita sudah membuat surat pernyataan tentang ini,” ujar Sekda.
Pemkab Ketapang juga bersedia memberikan dukungan anggaran melalui APBD.“ Minimal Rp 500 juta kita siap, sampai Rp 1 Miliar, kalau pun masih kurang, kita tambah,” ujar Sekda.
Sekda mengaku sangat khawatir dengan kasus narkotika di Kabupaten Ketapang. Bahkan jika melihat data di Lapas Ketapang, 80 persen balas dendamnya berasal dari kasus narkoba.
“ Data dari BNNP sudah nyebar sampai 90 desa yang rawan, bahkan ada 2 desa yang ‘merah’ di Sukaharja dan Sampit, artinya sudah membahayakan,” ujar Sekda.
Sekda mengungkapkan, satu hal yang membuat mandeknya proses pembentukan BNNK di Kabupaten ini adalah masalah data. Data kasus yang dilaporkan ke pusat masih rendah, sehingga pemerintah menilai pusat, Kabupaten Ketapang belum memenuhi syarat untuk membentuk BNNK.
“Data kasus yang dilaporkan masih kecil, padahal data di lapangan, rasanya sudah sangat besar sekali, mungkin kita perlu diskusi ulang dengan kawan-kawan Polres tentang ini,” tambah Sekda.
Sekda berharap, pembentukan BNNK ini dapat disetujui pemerintah pusat. Sebab pembentukan BNNK ini harus melewati persetujuan KemenPAN-RB dan BNN pusat. Jika upaya tersebut dapat terealisasi, Pemkab Ketapang juga menginginkan adanya balai rehabilitasi pengguna narkoba.( rel/Jjr)