Ibu sopiah seorang ibu tunggal yang tinggal di salah satu rumah yang kecil, ia bekerja sebagai pemulung setiap harinya. Ia bekerja dari terbitnya matahari pagi hingga ke sore hari, demi memenuhi kebutuhan kami.
Semenjak ayah meninggal ibu lah yang menggantikan posisi ayah sebagai tulang punggung keluarga yang menghidupi dua orang anak. Di usianya yang telah senja, namun perjuangannya untuk kami tidak pernah padam, walaupun usianya yang sudah tidak muda lagi.
Dengan hati yang tabah ibu tidak pernah mengeluh pada kami, ia terus berusaha agar kami tidak merasakan kekurangan. Semua yang ia lakukan hanya demi kebahagian kami, walaupun kebahagiaannya yang terkorbankan.
Ia selalu mengutamakan kami di bandingkan dirinya sendiri. Aku adalah harapan ibu ku. Sampai suatu hari, ibu berpesan padaku dengan mengatakan, “Nak, kamulah harapan terakhir ibu, kamu harus sukses sebagai orang yang terhormat. Angkatlah derajat keluarga kita. Buat ibu bangga dengan memiliki anak sepertimu, bahagiakan ibu di usia senja ini”.
Dengan perasaan sedih dan terharu aku berharap dapat memenuhi keinginan ibu, dan aku ingin membahagiakannya sebagai baktiku kepadanya. Akan ku tunjukkan pada dunia bahwa aku mempunyai seorang ibu yang luar biasa hebatnya dalam mendidik anak-anaknya.
Ibu adalah pahlawanku, perjuangannya yang menjadi motivasi terbesarku, yang dapat mengubah hidupku untuk terus bersungguh-sungguh menuntut ilmu sehingga aku dapat membahagiakannya dan mewujudkan impiannya. Terima kasih ibuku, I Love My Mother *