Ketapang, MWT – Kunjungan Uskup Agung Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi, Jumat (29/11/2024) ke Stasi Pering Kunyit disambut antusias segenap umat Katolik di Desa Biku Sarana.
Kunjungan Uskup Pius ini merupakan kali keduanya setelah beberapa tahun silam datang ke Pering Kunyit. Rombongan Uskup didampingi tim dari pastor paroki Riam Kota tiba di Desa Biku Sarana pukul 14:00 WIB. Walaupun cuaca hujan, namun tidak menyurutkan semangat umat menyambut robongan Uskup. Antusias umat terlihat saat kehadiran mereka dari berbagai stasi lain yang tersebaran di desa dan Paroki Riam.
Kunjungan Uskup sekaligus dimanfaatkan tim pastoral paroki dengan mengadakan peserta penerima Sakramen Krisma yang berjumlah sebanyak 104 orang bagi umat yang belum mendapatkan sakramen tersebut. Momen pentingnya ialah pengukuhan sakramen inisiasi tersebut mendapat jamahan langsung dari tangan Uskup.
Adapun anggota penerima Sakramen Krisma serta umat yg ikut serta dalam perayaan Ekaristi bersama Uskup di gereja yaitu stasi Bayam, stasi Dranuk, stasi Riam, stasi Asam Jelai, dan stasi Pering Kunyit.
Kedatangan Rombongan Bapak Uskup diawali dengan penyambutan diiringi tarian adat Dayak di lapangan bola Desa Biku Sarana. Kemudian dilanjutkan kegiatan penanam pohon di lokasi Gereja Emanuel stasi Pering Kunyit dan perayaan ekatisti kudus bersama ribuan umat yang hadir.
Selepas kegiatan di gereja dilanjutkan makan bersama di rumah adat dibarengi berbagai pameran khas adat setempat seperti tarian dayak, musik klinang, Begigal dan lainnya.
Uskup memberikan pesan kepada seluruh lapisan masyarakat dan tentunya umat Katolik, supaya setiap orang untuk terus menjaga dan melestarikan kebersihan lingkungan alam sekitar. Karena mengingat kondisi Bumi yang kita pijak saat ini sedang tidak baik baik saja.
Salah satunya dengan mengelolah sampah plastik dengan bijak, tidak menyisakan makanan dipiring, sebab perkara sebutir nasi yang dibuang, ada jutaan orang yang berperan di sebaliknya.
“Sebutir nasi yang kita buang adalah dosa besar kita terhadap orang yang telah berjuang dibalik sebutir nasi itu”, kata Uskup Pius. Ia menegaskan bahwa supaya berbijak dalam mengelolah hidup khususnya umat Katolik agar menjadi pelopor kebaikan bukan penonton.
Terakhir kepada penerima Krisma serta umat gereja Bapak Uskup Pius berpesan agar umat Katolik lebih JOSSS, yang artinya Jadilah Saksi kebenaran, Sukacita dan Suci hati. dengan demikian maka layak disebut sebagai umat Katolik yang sejati. (Marianus Roga)