Ketapang, MWT – Hancurnya sarana dan prasarana sekolah di beberapa unit mendapat perhatian dari Sekda Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo S.STP, M.SE.
Hal itu disampaikannya membalas konfirmasi dari redaksi Media Warta Tipikor menyangkut temuan media disertai foto-foto lokasi sekolah.
Alexander Wilyo mengingatkan dinas pendidikan Kabupaten Ketapang dengan empat hal. Keempatnya adalah, segera dilakukan peninjauan, dicek kondisinya, diambil langah-langkah dan dianggarkan dalam APBD dinas pendidikan.
Sebagaimana disampaikan media ini kepada Sekda Ketapang, sejumlah prasarana dan gedung dalam keadaan hancur.
Bahkan ada sekolah tanpa sarana toilet yang memadai. Dampaknya siswa terpaksa keluar dari lokasi sekolah untuk membuang hajatnya.
SMPN 5 Manis Mata Buang Hajat
Siswa SMPN 5 Kecamatan Manis Mata, Ketapang , Kalbar terpaksa buang hajat ke rumah warga terdekat.
Sebagaimana terpantau awak media ini, kemarin, siswa melakukannya akibat sarana toilet di sekolahnya ditutup.
Masyarakat Desa Seguling yang tidak suka ditulis namanya mengakui adanya siswa yang melakukan hal itu. “ Itu sudah lama sekali,” ujar masyarakat Dusun Labu Desa Seguling itu.
Kondisi toilet SMPN 5 kini dipasangi kayu melintang pada pintu masuknya. Siswa yang ada disana dilarang memanfaatkan ruangan tersebut namun tanpa solusi.
Ruang Belajar SDN 10 Jelai Ulu
Kondisi bangunan SDN 10 di Desa Asam Jelai Kecamatan Jelai Ulu, Kabupaten Ketapang Kalbar cukup memprihatinkan.
Pantauan media ini awal pekan lalu, terlihat sejumlah plafon terkelupas. Akibatnya, atap ruang belajar tembus pandang dan plafon yang terbuat dari triplek kayu menjuntai ke bawah.
Informasi dari warga di sekitar sekolah mengatakan ruangan yang mengalami kerusakan biasanya dimanfaatkan sebagai ruang belajar kelas I – VI.
Bangunan UPT SDN 10 yang berada di Jalan Kayak Wangik Dusun Asam Buah Desa Asam Jelai Kecamatan Jelai Hulu tersebut menjadi pemandangan pelintas jalan.
Kepala SDN 10 Jelai Hulu, Jailanunsah mengirimkan penjelasan atas kondisi sekolah itu ke redaksi via WA. Inilah penjelasan singkatnya,
” Sesuai dengan prosedur, petunjuk & administrasi sudah saya sampaikan sm pihak yang membidangi dalam ranah , kewenangan di masing – masing instansi terkait, biarkan biar mereka bisa mengklarifikasi sesuai yang pernah kita ajukan”.
Tertutup
Sebelumnya, upaya untuk mendapat konfirmasi demi keseimbangan informasi sudah ditempuh awak media ini menemui kepala dinas pendidikan atau pejabat pembuat kebijakan.
“ Kami sibuk dan ada kegiatan di luar kota, “ jawab petinggi dinas pendidikan bernama Sugiarto membalas WA ketigakalinya wartawan Media Warta Tipikor , Jajir, Rabu (5/7/2023).