Berita  

Pengerjaan Proyek Senilai 20 Milyar Diduga Tak Sesuai Bestek

Saat peninjauan jalan yang diduga tidak sesuai bestek.

Binjai, MWT – Anggota DPRD Binjai dari Fraksi PDIP, Ryan Wijaya SE, M.M, bergerak cepat meninjau proyek pengerjaan Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat Kota Binjai yang diduga tak sesuai bestek dan terkesan semerawut mengancam keselamatan pengendara.

Ryan Wijaya SE, MM, turun ke lokasi, Minggu ( 4/12/2022l setelah mendengar keluhan warga maupun para pengguna jalan. Pada peninjauan itu, Ryan melakukan pengecekan di sejumlah titik serta berbincang dengan sejumlah warga setempat.

Ryan Wijaya SE, MM melihat pengerjaan proyek jalan Umar Baki  yang beberapa kali di demo warga  setempat. Dikatakan, keluhan masyarakat maupun pengguna jalan sangat beralasan ,sebab,terlihat pengerjaan cor pertama/bantalan sebelum pengecoran kedua tampak sudah retak dibeberapa titik. Apakah pihak rekanan dan pengawasan tidak tau atau pura-pura tak tau. Hal ini jelas pihak PUPR kurang dalam pengawasan.

Tak hanya itu saja pihak rekanan seakan tak memperdulikan kenyamanan warga maupun keselamatan pengendara.

Semestinya, kata Ryan, pihak rekanan meratakan jalan yang bergelombang. Sehingga pengguna jalan dapat melintas dengan nyaman tanpa takut terjungkal maupun patah As.

“Jalan ini yang dibeton kan hanya sebelah atau setengahnya. Sembari menunggu jalan yang dicor dapat dilalui, pihak rekanan harus perhatikan kondisi setengah badan jalan lainnya. Karena kerusakan jalan itu cukup parah dan memang mengancam keselamatan pengendara,” ujar Ryan.

Diungkapkan Ryan, saat berbincang dengan warga setempat, diketahui selama perbaikan jalan sudah banyak truk yang terguling akibat kerusakan jalan. “Dampaknya tidak kepada sopir saja, tetapi truk yang terguling menimpa pagar rumah warga dan ini sangat merugikan,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Ryan, pihak rekanan disebutkan warga tidak pernah perduli dengan debu yang berterbangan ke permukiman warga. “Kalau hujan oke lah, tapi pas tidak hujan dan berdebu, ya disiram lah. Kasihan warga yang usaha makanan, dagangan mereka semakin sepi,” ungkapnya.

Karena itu, sambung Ryan, dirinya meminta pengawas lebih aktif agar rekanan dapat memperhatikan pengerjaan mana yang kurang  serta kenyamanan warga dan keselamatan pengendara.

“Saya minta jalan rusak itu diratakan, sehingga tidak menganggu lalulintas. Kalau ada yang patah as, sudah pasti semakin menganggu pengerjaan proyek,” tegasnya.

Jika pihak rekanan tidak menindak lanjuti apa yang menjadi harapannya, dengan lantang Ryan mengatakan, dirinya akan membawa persoalan ini ke gedung DPRD Binjai guna dibahas bersama. “Ini menyangkut masyarakat, kalau tidak ada perhatian kita panggil pengawas dan pemborongnya,” pungkas Ryan.

Salah seorang warga yang tak mau disebut namanya saat dikonfirmasi awak media ini ” bagaimana jalan ini bisa tahan dan kuat kalau cor yang pertama aja sudah pecah dan retak tak diperbaiki terua di cor yang kedua, hal ini pasti akan berakibat tak baik”, ungkap warga.

Kalau saja pondasinya gak bagus atau sudah retak pasti atasnya juga gak baik dan pasti hasil juga gak baik.

Di tempat yang sama, Adi, warga setempat, mengaku pagar rumahnya rusak akibat tertimpa truk yang terguling. “Parah memang, gak ada pedulinya pemborong ini. Rumah saya dua kali ditimpa truk terguling,” ucap Adi.

Begitu pun, sambung Adi, jalan yang bergelombang tetap tidak diperbaiki oleh pihak pemborong. “Warga sini lah yang timbun jalan agar tidak terlalu dalam. Kalau tidak ditimbun, ya parah kali jalannya,” cetus Adi. ( Raiyan )