Pabrik Triplex di Desa Numbing Dipertanyakan

Pabrik triplek di Bintan yang menggunakan tenaga ahli dari Tiongkok.

Kepri, MWT – PT  Numbing Jaya, perusahaan yang memiliki kebun karet seluas tujuh ribuan hektar, di Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan disebut-sebut mulai berkurang produktifitasnya. Akibatnya, sejumlah karyawan pun harus dirumahkan lantaran kondisi perusahaan mulai goyah.

Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan karet ini, diketahui sedang mengoperasikan pabrik pengolahan Triplex (Polyplex-red) di lokasi tanaman karet miliknya.

Penjelasan Edison, yang mengaku seorang kerani di PT. Numbing Jaya, bahwa pabrik pengolahan karet yang bernaung di bawah PT. Doa Bunda Sejati (PT. DBS) dan PT. Rubber Wood Jaya (PT. RWJ) beroperasi sejak Januari 2023.

“Kalau perusahaan Triplex ini, baru saja dioperasikan bang. Sampai sekarang belum ada pemasaran. Rencananya, fifty – fifty . Artinya, 50% untuk lokal dan 50% lainnya dipasarkan ke luar negeri. Memang disini ada 3 orang tenaga ahli yang didatangkan dari negara Tiongkok, “katanya.

Seorang warga negara Tiongkok yang sedang bekerja ditanyai melalui penterjemahnya,  dikatakannya, Mr  Yang tak bisa berbahasa Indonesia. Baiknya konfirmasi ke kantor pusat saja bang, kami disini cuma bawahan, “sarannya, tanpa memberi nomor petinggi yang akan dikonfirmasi.

Kades Desa Numbing Heryudo saat dikonfirmasi membenarkan di perusahaan kayu lapis itu ada orang asing yang bekerja dari negara Tiongkok.Terkait legalitas perusahaan ia tidak tau.

Pada hari yang sama media ini juga mengkonfirmasi Indra yang menjabat sebagai Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP ) Kabupaten Bintan. Melalui layanan WA, Indra menjelaskan, secara OSS perusahaan itu memiliki memiliki NIB . Terkait izin pengolahan, menurutnya kewenangan itu di propinsi karena sektor kewenangan dan nama perusahaannya PT Rubber Wood Jaya, jelas nya.( Martin )