Tarutung , MWT – Terinspirasi dari kemampuan warta Tapanuli , beberapa pemuda hendak memproyeksikan niatnya dengan cara memperkenalkan alat musik Batak di kalangan pemuda .
Frengki Talupan Sihombing dan keponakannya Hasiando Tambunan, dua pribadi yang punya keinginan untuk menggebrak dan melestarikan seni budaya Batak.
Keduanya ditemui di work shop pengrajin alat musik tradisional Batak Selamat Harianja di Kecamatan Siatas Barita Desa Pansurnapitu Kabupaten Tapanuli Utara, Rabu (19/10/2022).
Mereka mengamati kepiawaian pemusik dalam memainkan alat musik seperti Tagading, Hasapi dan Suling (Gendang,Kecapi dan Seruling). Kedua inspirator muda ini serius menonton singkronisasi dari pemusik saat memainkan instrumen tradisional Batak.
Frengki Talupan putra Sibolga yang menyampaikan kalau bidang etnik dan seni musik di sekitaran Tapanuli semisal Kotamadya Sibolga, sepertinya sudah hampir dilupakan atau dengan kata lain terpinggirkan, ucapnya.
Kalau kota Sibolga telah dikenal dengan sebutan “Negeri berbilang Kaum”, sehingga sebagai orang Batak Toba dan putra Tapanuli, terinspirasi untuk melestarikan Budaya seni Batak di wilayah Tapanuli sekitarnya, dengan cara melestarikan dan mau berbenah dalam pengembangan sanggar budaya seni, ujarnya.
” Saya telah lihat perkembangan budaya Batak di wilayah kotamadya Sibolga, sudah kurang perhatian, padahal Sibolga yang dikenal dengan “Negeri Berbilang Kaum”, yang artinya berbilang budaya. Makanya untuk saat ini saya berusaha agar generasi muda bisa berperan mengembangkan seni budaya Batak, sebut Frengki
Ia mengakui tidak bisa bermain musik namun sebagai orang Batak ia mempunya tanggung jawab untuk melestarikan dan mewariskan budaya Batak , sebutnya .
Sementara Hasiando Tambunan pemuda usia 26 tahun putra Sipirok Tapanuli Selatan yang saat ini sedang menempuh Strata-II di USU. Ia berpendapat kalau melestarikan budaya Batak bisa juga dilakukan melalui sekolah-sekolah dan sanggar seni. Melalui pagelaran maupun acara adat Batak dapat juga terlihat, terangnya.
Sebagai pimpinan Yayasan Pendidikan SMK, Hasiando Tambunan yang bergerak dibidang sekolah model industri di Sipirok mengungkapkan, pelestarian Budaya Batak nantinya akan menjadi file project yang dibiayai sendiri.
“Kedepannya model pelestarian budaya seni Batak menjadi file project bagi yayasan kita. Kita akan dirikan sanggar seni wadah generasi muda kembali mengenal alat musik seni budaya tradisional Batak”, tegasnya. (Pembela B)