VILLA CANIMA

Karya : Wulan Dini NPM : 23044006 Program Studi : Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia STKIP BUDIDAYA BINJAI

Pada suatu hari yang sangat cerah, tepatnya di dalam kelas 2 SMA terdapat seorang
murid bernama Dito, Ardi, clara, marisa, dan tia. Mereka adalah siswa sekolah SMA Nusa
Bangsa. Mereka berlima bersahabat. Saat lonceng jam istirahat berbunyi, mereka berlima
langsung bergegas keluar kelas dan berjalan menuju kantin. Sesampainya dikantin mereka
langsung memesan makanan dan juga minuman.Tidak lama kemudian makanan pun diantar
kemeja tempat duduk mereka, mereka pun langsung memakan makanan tersebut.

Ditambah lagi udara angin yang sejuk membuat mereka menjadi nikmat sambil
memakan makanannya. “Nanti kan selesai ujian UAS kita akan libur, bagaimana kalau kita jalan
jalan saja” kata Dito. ” Emmm setuju juga tu” kata Ardi dan clara. ” gimana marisa, tia kalian mau
ikut tidak? ” tanya Dito. ” yaudah deh kalau kita berdua oke oke aja si” jawab marisa dan
tia.”terus libur nanti kita mau kemana” kata Ardi. “Gimana kalau kita camping aja?jadikan bisa
berlibur sekaligus belajar” kata Dito.”emmm iya juga si,kita libur juga ada dikasih tugas sama
buk guru, mending kita manfaatin hari libur itu” jawab mereka serentak. Akhirnya mereka setuju
untuk ikut camping diwaktu libur.

Bel sekolah pun berbunyi menandakan waktu masuk kelas.Mereka pun langsung
bergegas jalan menuju kekelas. Setelah waktu menunjukkan pukul 14.00 wib ,bel sekolahpun
berbunyi menandakan waktu sudah pulang sekolah. Setelah selesai ujian akhir semester.
Mereka berlima pun langsung mempersiapkan barang barang untuk camping.

Mereka berlima pun langsung saja menaruh barang barangnya kedalam mobil pribadi
punya Dito, Perjalanan pun dimulai.karena waktu sudah mau larut malam dan perjalanan pun
masih jauh lagi akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di VILLA CANIMA. Sesampainya
di villa tersebut mereka berlima langsung turun dari mobil dan menuju pintu masuk villa
tersebut. Sesampainya didepan pintu mereka bertemu dengan penjaga villa tersebut.
“Assalammu’alaikum pak, saya dan teman teman saya ingin menginap di villa ini” kata
ardi.Bapak tersebut menatap mereka dengan mata tajam dan muka yang datar. ” kok serem
banget ya muka bapak itu” bisik clara ke marisa. ” Baiklah kalau kalian mau menginap disini
harus jaga sikap,kalian tidak boleh berkata kasar saat berada divilla ini “. kata bapak tersebut
( sambil menatap mereka dengan mata sinis). ” baik pak” kata Dito.

Bapak tersebut pun langsung memberi mereka kunci kamar villa tersebut. Mereka pun
langsung bergegas jalan menuju kamar villa tersebut. Dito dan Ardi tidur dikamar yang sama
sedangkan clara, marisa, dan tia tidur di satu kamar yang tidak jauh dari kamar Dito dan Ardi.
Keesokan harinya, pagi hari pun tiba. Udara yang segar dan sejuk dibawah pohon beringin,
karena lapar Dito langsung menyiapkan alat panggang untuk membakar sosis,bakso,dan juga
roti. Ardi langsung menghampiri Dito yang berada dekat pohon beringin tersebut. ” wahhh sejuk
sekali udara di pagi hari ini, emmm dingin ya dekat sini” kata Ardi. ” semalam waktu malam hari
kayak ada yang aneh gitu disekitar dekat villa” kata ardi. ” aneh kenapa emangnya ” tanya Dito. ”
waktu malam tiba dikamar mandi aku mendengarkan suara orang sedang mandi ditengah
malam” kata Ardi. ” Tapi aneh nya siapa coba yang mandi ditengah malam gitu, lagian kan yang
menginap di Villa ini cuman kita berlima” sambung Ardi. ” mungkin saja itu bapak penjaga Villa
ini “. Kata Dito. ” Ahhh tidak mungkin, lagian ngapain juga bapak itu mandi ditengah malam
begitu kurang kerjaan banget ” kata Ardi.

Tidak lama kemudian clara, maria, dan Tia pun datang menghampiri mereka berdua
yang berada didekat pohon beringin. ” kok disini suasananya agak aneh yaa, seperti ada orang
lain yang sedang memantau kita” kata clara. ” udaranya juga dingin disekitaran pohon ini, dan
terasa seperti lembab gitu “. Sambung clara. ” kamu ini bicara apa si ra Jangan sembarangan
bicara” jawab Tia.

Akhirnya makanan pun matang dan mereka pun langsung makan . Ardi duduk
tepat dibawah pohon beringin sambil makan dan bersenderan dipohon tersebut. ” emmm badan
kamu kok bauk si maria, kamu belum mandi ya ” kata Ardi. ” ihhh enak saja kamu bilang nya, ya
aku sudah mandi lah” jawab maria.

“Terus ini bauk apa” kata Ardi. ” mana ada bauk Ardi aku saja
tidak mencium aroma bauk” kata clara. ” sepertinya aroma bauk itu berasal dari sekitar pohon
ini ” kata Ardi. Lalu tiba tiba makanan Ardi pun terjatuh dan kotor terkena tanah. ” ahhh kok
malah jatuh si, sialan udah disekitaran sini bauk ditambah lagi makanan ku jatuh kan aku jadi
tidak bisa makan” kata Ardi.

Ardi pun masih kesal dan berkata “tidak enak nginap divilla ini, udah
bauk kurang bersih pelayanan nya pun tidak ada, ahhh kesal sekali aku” kata Ardi.lalu Ardi
membuang air liur didekat sekitaran pohon tersebut, sambil berkata ” dasar Villa buruk, bauk
tidak ada gunanya” kata Ardi.

Tidak lama kemudian tiba tiba mata Ardi kelihatan merah dan berperilaku aneh
sampai tertawa sendiri seperti ada yang merasuki nya. Lalu Dito pun mencoba menenangkan
Ardi tetapi itu semua tidak berhasil. Maria dan Tia pun akhirnya berlari memanggil penjaga Villa
ini untuk minta bantuan.

Setelah penjaga Villa sampai, bapak itu langsung membacakan doa
ketelinga Ardi agar yang merasukinya segera pergi. Tidak lama kemudian Ardi pun sadar dan
tubuh nya terasa lemas. ” apa yang kalian lakukan disini” kata bapak tersebut.

Lalu Dito pun menceritakan semua hal yang terjadi tadi kebapak tersebut. ” sudah saya bilang kalian disini
tidak boleh berkata kasar dan harus menjaga sikap kalian” kata bapak tersebut. ” kalian sudah
melanggar perintah saya, dan sekarang penunggu pohon beringin ini marah kepada kalian
semua” sambung bapak tersebut. Mereka pun terkejut apa yang telah dikatakan bapak tersebut,
ternyata pohon beringin ini ada penunggunya.

Bapak tersebut pun bercerita kepada mereka bahwa dahulu ada seorang anak
perempuan yaitu anak dari pemilik Villa ini yang jatuh karena terpeleset dari lantai tiga saat
bermain, kebetulan jatuh nya didekat sekitaran pohon beringin ini dan sampai sekarang arwah
nya masih ada didekat sekitaran Villa ini dan kebetulan nama anak tersebut CANIMA. Seperti
nama Villa ini yaitu VILLA CANIMA.

Arwah nya memang suka usil disetiap malam hari.” karena
saya sudah lama bekerja disini jadi saya sudah terbiasa saat ada yang mengganggu dimalam
hari” kata bapak tersebut. ” lebih baik kalian pulang saja karena arwah anak tersebut tidak suka
kalian disini” sambung bapak tersebut. ” baik Pak kalau memang begitu sekarang ini juga saya
dan teman teman saya akan segera membereskan barang barang kami” jawab Dito.

Dan setelah selesai membereskan barang barang mereka langsung keluar menuju
pintu keluar tanpa disadari tiba tiba kaki clara tidak bisa digerakkan seperti ada yang menarik
kakinya. Lalu mereka berempat langsung membantu clara dan akhirnya clara bisa berjalan.

Mereka berlima langsung bergegas jalan menuju bapak penjaga villa dan memberi kunci pintu
kamar tersebut. Setelah itu mereka langsung jalan menuju pintu gerbang dan keluar langsung
menaiki mobil pribadi Dito. Dengan wajah yang ketakutan dan gemeteran akhirnya mereka
melanjutkan perjalanan menuju tempat camping.*