Gunungsitoli, MWT – Ketua Aliansi Pemerhati Pilkades Kota Gunungsitoli Sokhiatulo Harefa,S.I.P, menegaskan seharusnya pemerintah Kota Gunungsitoli tidak memberikan harapan palsu (PHP) kepada warga terkait pelaksanaan Pilkades di 71 desa di wilayah Kota Gunungsitoli.
Kegiatan itu seharusnya sudah bergulir tahun 2022 tetapi diduga Walikota Gunungsitoli Ir.Lakhomizaro Zebua tidak serius terhadap kepentingan warga.
“ Buktinya tahun 2022 tinggal hitungan hari berakhir tetapi pemerintah Kota Gunungsitoli hanya mampu menempatkan Pj. Kades di 71 kepala desa yang berakhir masa jabatannya, “ ujarnya.
Masyarakat Kota Gunungsitoli mulai menduga bahwa pemerintah Kota Gunungsitoli sedang asyik membangun polemik desain manajemen konflik mengkotak-kotakan masyarakat.
Diharapkan Pemko Gunungsitoli sesegera mungkin menghentikan dilema dimaksud, sehingga slogan yang didengungkan selama ini “Gunungsitoli rumah kita” tidaklah tercederai,tegas Ketua aliansi pemerhati Pilkades Kota Gunungsitoli ini.
Sokhiatulo Harefa menambahkan apapun itu, kita bersikap mengawal dengan sepenuh hati dan menggerakkan segala kemampuan yang ada agar hak-hak masyarakat jangan di injak-injak atau diabaikan.
Berdasarkan pantauan wartawan di beberapa lokasi di desa yang dipimpin Pj. Kades sama sekali tidak ada tanda-tanda pembentukan panitia pemilihan kepala desa.
Pemerintah Kota Gunungsitoli masih belum memberikan sinyal/petunjuk terkait pembentukan panitia pemilihan kepala desa di desanya masing-masing.
Aliansi pemerhati Pilkades Kota Gunungsitoli meminta Walikota Gunungsitoli jangan mempermainkan perasaan warga masyarakat desa. (SH)
