Dahulu kala di sebuah desa hiduplah seorang gadis cantik yang bernama melati bersama dengan kedua adiknya yang bernama rinda dan rindi. Ia tinggal di sebuah rumah kecil peninggalan kedua orang tuanya yang telah lama meninggal dunia. Sejak ayah dan ibunya meninggal dunia melati lah yang harus merawat kedua adiknya.
Melati adalah seorang gadis cantik yang sangat dermawan, meskipun ia dalam keadaan kesulitan ia tetap selalu memberikan sedikit makanan kepada orang orang yang kesulitan. Sangat berbeda sekali dengan sikap kedua adiknya yang sangat pemalas dan manja.
Kerjanya mereka hanya bersolek dan bermalas-malasan setiap hari tanpa sedikitpun mau membantu kakaknya. Selain pemalas kedua adiknya juga sangat manja sekali apa yang mereka inginkan harus di penuhi tanpa memikirkan keadaan kakaknya.
Suatu hari karena persediaan kayu bakar dirumah mereka sudah habis melati mengajak adiknya untuk mencari kayu bakar di hutan dengan berkata “Rinda,Rindi ayo temani kakak ke hutan untuk mencari kayu bakar”
Tetapi dengan angkuhnya mereka menjawab “kakak saja yang pergi ke hutan mencari kayu bakar, gadis cantik seperti kami rasanya tidak pantas mencari kayu bakar di hutan” sahut mereka dengan tertawa.
Mendengar jawaban dari adiknya melati segera bergegas pergi ke hutan seorang diri. Sesampainya di hutan melati pun segera mengumpulkan kayu bakar sebanyak banyaknya untuk persediaan di rumah mereka. Setelah terkumpul cukup banyak melati pun segera bergegas pulang untuk menyiapkan makan malam mereka.
Selama di perjalanan menuju kerumah melati selalu ramah menegur orang orang yang ada di desa itu, dan tak jarang para pemuda desa menggoda melati karena kecantikan parasnya.
Sesampainya dirumah melati pun segera meletakkan katu bakar itu dan menyusunnya dengan rapi. Kemudian, ia segera bergegas memasak makan malam untuk mereka bertiga. Setelah makanan siap melati pun segera memanggil adiknya dengan berkata
“ Makan malam sudah siap ayo segera makan” dan kedua adiknya pun menjawab “ iyaa, duh bawel banget sih”. Melati tetap diam dan bersabar meskipun perlakuan kedua adiknya sangat buruk terhadapnya.
Ketika mereka bertiga sedang menikmati makan malam tiba tiba ada orang yang mengetuk pintu rumah mereka, melati segera bergegas membuka pintu untuk mengetahui siapa yang datang malam malam begini. Ternyata yang datang seorang nenek tua yang ingin meminta sedikit makanan karena kelaparan. Karena, merasa kasihan melati segera mengambil makanan untuk di beri oleh nenek itu.
Nenek tua itu pun makan dengan lahapnya.
Setelah itu nenek tua itu selesai makan ia berterima kasih kepada melati dan memberikan sebuah kendi kepada melati dan berkata “simpan kendi ini dengan baik ia akan menolongmu di saat kamu kesulitan”, melati hanya menganggukkan Kepalanya karena masih merasa kebingungan, dan kemudian nenek itupun pergi.
Kendi itupun di Di bawa masuk oleh melati dan di letakkan di dapur, tanpa melati sadari ada emas yang muncul dari dalam kendi itu. Setelah melati tau bahwa kendi itu bisa menghasilkan emas kini hidup melati menjadi lebih baik dan melati senantiasa bersedekah kepada orang orang yang membutuhkan. Kini melati hidup bahagia tanpa merasa kekurangan sedikitpun
Pesan:
Selalu senantiasa bersyukur atas rezeki yang Tuhan berikan, tetap memberi kepada orang yang lebih membutuhkan, jangan pernah angkuh dan sombong dengan apa yang di miliki semua itu hanya titipan sementara, yakin lah bahwa Tuhan sudah mengatur rezekinya orang masing masing sesuai takarannya, tetap bersabar atas semua cobaan yang di berikan, dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang di berikan.*