Saat ini aku sebagai mahasiswa,hari hariku telah kujalani bersama sahabatku yang bernama Dea.Kita berdua sudah bersahabat sejak kita berada di bangku kelas 3 SD.
Pada suatu hari kami menulis sebuah surat untuk satu sama lain,kemudian surat tersebut kita kubur di suatu tempat yang begitu indah dan berjanji setelah kita beranjak dewasa kita akan kembali menggali surat tersebut.
Hari hari yang kami Lalui tidak terasa saja. Kami sudah beranjak dewasa dan saling mengerti antara satu sama lain,
Pada suatu hari kami bersantai di teras rumahku,lalu kami teringat bahwa tibalah saatnya kami menggali apa yang kami tanam di saat kami masih kecil.
Kami serentak pergi ke tempat dimana kami dulu menanam surat yang sudah kami tulis ,semua sudah terasa tampak berbeda baik jalan mau pun di sekitar pemandangan yang dulu kami pandangi saat senja telah tiba.
Kemudian,kami menggali lobang yang dulu kami gali untuk mengubur surat tersebut lalu kami membaca tulisan yang pernah kami tulis.Kami sepakat untuk bertukaran dalam membaca surat tersebut. Dalam surat Dea tertulis Ploren adalah “sahabat selamanya.Sedangkan dalam suratku tertulis sahabat yang sesungguhnya adalah DEA.
Keesokan harinya kami pergi berjalan jalan ke desa sebelah di situlah saat – saat yang tidak bisa kulupakan, karena kami di kejar kejar oleh anjing yang ada di desa sebelah.Kami berlari tergesa-gesa sambil tertawa terbahak – bahak atas apa yang telah terjadi pada kami saat ini.
Ketika Sampai di rumah, aku merasa sangat bahagia karna merasa beruntung memiliki sahabat seperti Dea.
“Ploren awasss! Di kaki mu ada kotoran ayam !”teriak dea
“Aaaaaaaaaaa!!!”
Kakiku bau kotoran ayam yang menyengat kemana – mana lalu Dea tertawa ” Kan sudah kubilang lihat – lihat dulu situasi jangan asal berdiri aja”
Lalu aku berkata baik tuan sambil tertawa bersama – sama dengan dia dan pergi untuk membasuh kakiku yang telah terkena kotoran ayam.*
