Hari ini sekolahku mengumumkan siswa-siswi yang masuk ke dalam siswa eligible.Entahlah perasaanku campur aduk,jantungku berdetak kencang,huh…sungguh aku sangat gugup memikirkan apakah aku termasuk ke dalam siswa eligible itu?
Jam telah menunjukkan pukul 15.00 Wib,bahkan sekolah juga telah mengumumkan siswa eligible tahun ini.
Apa yang aku pikirkan selama ini benaran terjadi.Yups benar! Aku masuk ke dalam kategori siswa eligible.Bahkan namaku tertulis pada deretan ketiga untuk jurusan IPS.Bayangkan saja,deretan ketiga! Aku tak tahu harus berekspresi bagaimana.Sungguh masalah siswa eligible ini membuat pikiranku runyam selama berbulan-bulan.
Sejak memasuki kelas 12 aku sudah memikirkan tentang pendidikanku.Aku telah menentukan tujuanku setelah tamat dari bangku SMA ini.Aku memilih untuk tidak melanjutkan pendidikanku ke jenjang kuliah.Keputusan ini aku ambil dengan penuh pertimbangan dan pemikiran yang matang.Aku tak melanjutkan pendidikanku ke jenjang perkuliahan dikarenakan biaya yang tidak mencukupi.
Tak ada yang tau perihal keputusanku ini.Aku selalu menutup rapat-rapat tentang kelanjutan pendidikanku.Hanya aku dan keluargaku yang tau dan mengerti.
Jika ditanya tentang hal yang menyinggung perkuliahan aku hanya bisa diam seribu bahasa dan tersenyum.
Menjadi siswa eligible membuatku sering diberikan pertanyaan – pertanyaan yang bahkan aku sendiri tak ingin memikirkannya.Kadang kala ketika di rumah aku menangis dikarenakan aku memilih pilihan ini. Namun apa boleh buat ini sudah menjadi jalan dari pilihanku.
Ucapan selamat dari orang lain terkadang membuatku terbang dan melayang,namun terkadang membuatku jatuh ke dalam inti bumi bahkan jatuh sejatuhnya.Bagaimana tidak jatuh,aku harus mundur dan mengalah pada takdirku. Kali ini takdir dan keberuntungan tidak berpihak kepadaku.
Perkataan mereka juga membuat hati kecilku kembali merintih. Aku kembali memikirkan apakah pilihanku ini sudah tepat ?.
Isi kepalaku kembali runyam memikirkan hal ini.Lagi dan lagi aku kembali goyah,aku tak mengerti harus berbuat apa.
Aku hanya bisa mengadu kepada Tuhan dan meminta pertolongan kepada-Nya.
Tibalah aku di titik keputusan terakhir ku.Yah…aku tetap memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ku. Aku mengambil keputusan ini bukan karena aku menyerah pada takdirku.Tetapi aku tidak mau menjadi manusia egois yang hanya memikirkan diriku sendiri. Ada keluarga yang harus aku tanggung biaya hidupnya.
Aku percaya pada takdirku.Walaupun aku tidak bisa melanjutkan pendidikan ku,tetapi aku yakin Tuhan telah mempersiapkan sesuatu yang indah dari ini semua. Dan untuk pilihanku,semoga kau tak mengecewakan ku.*