Labuhanbatu, MWT – Kontestasi Pilkada di Labuhanbatu sebanyak 3 calon, bila pasangan calon 02 dr Maya Hasmita berpasangan dengan H,Jamri ST terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati, Labuhanbatu baru benar – benar punya bupati .
Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan Sumut Media Online Mega Posnews.com juga Kabiro media online lainnya Joko Warsito sebagai bentuk kelakarnya di acara diskusi Komunitas Jurnalis Transparan Inisiatif dan Terukur ( Kojar JITU) dengan Pasangan calon Bupati Labuhanbatu nomor 02 dr, Maya Hasmita Sp,Og, M,KM dan H,Jamri ST di salah satu cafe di Jalan Gatot Subroto Rantauprapat, Rabu, (06/11/2024).
“Kata Kabupaten sebagai pengganti kata Kadipaten. Dimasa zaman kerajaan Kabupaten itu disebut kadipaten yang dipimpin oleh seorang lelaki yang disebut sebagai Adi Pati. Pemerintahan kerajaan menjadi Republik, Kadipaten berganti menjadi Kabupaten, Pemimpin sebelumnya namanya Pak Pati, kalau menang 02 baru bener jadi Bupati,”ujarnya disambut tawa para peserta diskusi.
Dikatakannya lagi, pasangan Maya -Jamri disingkat menjadi kata MARI itu membawa berkah. Kata MARI dalam bahasa arab diartikan ma’a Salamah yang artinya Semoga Allah menyertai keselamatanmu.
“Kalau gak percaya searching ke Mbah google,” ujarnya seraya tertawa.
Sesuai acara, awak media ini penasaran dan bertanya kembali kepada Joko Warsito tentang apa yang disampaikannya tadi.
“Bang, kok sampai kesana Abang tahu arti kata MARI dalam bahasa arab, apa Abang tamatan pesantren? Ya, pesantren kilat,”jawab Joko seraya tertawa.
Disambungnya lagi, wartawan itu perlu banyak belajar ilmu pengetahuan dalam segala hal. Apalagi dalam bendahara kata. Itu juga sangat perlu.
“Sebagai contoh, nama Maya Hasmita dalam bahasa Arab sangat mengandung arti yang sangat bagus. Dalam bahasa Persia Hasmita diartikan Kebahagiaan.
“Maya itu dalam bahasa arab itu artinya wanita cantik atau pelayan cantik . Dalam bahasa Romawi kuno , Maya diartikan seorang ibu. Meskipun terkadang nama tidak sesuai dengan karakteri manusianya. Nama yang diberikan orang tua kita kepada kita itu do’a.”sebutnya dengan nada serius.
Dikesempatan itu, wartawan senior wilayah pesisir Labuhanbatu itu mengatakan belum pernah salah memprediksi siapa yang bakal menang dalam kontestasi politik baik itu Pilpres, Pilgub di Sumut dan Pilkada di Labuhanbatu.
“Insyaallah aku belum pernah meleset memprediksi siapa yang bakal menang di Pilpres, Pilgub dan Pilkada, ntah kalau tahun ini. Tetapi aku prediksi, semua calon nomor urut 02, di Pilpres, Pilgub dan Pilkada di Labuhanbatu yang akan menang. Boleh tanya sama H, Fauzi anggota dewan, saat aku ditanya oleh H Fauzi, aku katakan Prabowo yang menang lewat putusan. kPU dan MK, 5 tahun lalu tanya sama Basuki mantan ketua PPK Bilah Hilir, aku katakan calon nomor genap yang menang. Aku bukan tim Prabowo dan bukan tim Erik Atrada saat itu. Mudah – mudahan tahun ini prediksiku tak meleset,”terangnya.
Disahuti oleh awak media ini, untuk Pilgub di Sumatera Utara akan dimenangkan oleh Paslon 02 juga, Joko menjawab dengan cara mengangguk.
“Aku bukan dukun dan bukan ahli nujum, ini hanya prediksiku. Semua orang kan punya pendapat masing masing. Bukan berarti aku mendahului kehendak Tuhan. Memastikan aku tak berani. Karena kepastian hanya milik Tuhan. Kita punya 99 persen, tetapi yang 1 persen Tuhan yang menentukan. Selalu katakan dengan kata Insyaallah siapa pun yang engkau dukung, jangan pakai kata pasti. Kepastian hanya satu di dunia ini, yaitu kematian,”ucapnya.
Ditanya kembali, mengapa suaranya seperti menangis saat membawa do’a di awal acara diskusi itu, Joko mengaku setiap dia membaca do’a untuk kedua orang tua pasti dia menangis.
“Kedua orang tuaku sudah meninggal dunia, tetapi terkadang aku lalai mengirimkan do’a untuk mereka. Kita juga sudah jadi orang tua, apa yang kita harapkan dari anak anak kita, hanya sekelumit doa ketika kita sudah tiada. Apakah anak -anak kita akan senantiasa mendoakan kita, atau hanya harta warisan yang ditinggalkan jadi perebutan ?tetapi dia tidak mereka kirimkan, itu yang buat aku selalu menangis setiap membaca doa untuk ibu dan bapa,”ungkapnya dengan mata memerah menahan jatuh air mata.
Ditanya kembali, apakah ia yakin janji yang disampaikan oleh pasangan calon bupati nomor urut 02 untuk kesejahteraan wartawan dan LSM akan ditepati jika mereka terpilih? Joko pun tersenyum seraya menghisap rokok yang terselip di jarinya
“Selalulah berpikir posting thinking, buang pemikiran negatif thinking. Kendati begitu, berharaplah selalu kepala Allah, jangan berharap kepada manusia. Janji dan amanah yang dikrarkan, akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan. Jangan banyak berharap kepada siapa pun calon yang kau dukung, Jual secara bagus daganganmu, jangan burukkan dagangan orang, Banyak berzikir dengan menyebut nama Allah Ya Latif, Ya Latif, agar hatimu lunak dari kezaliman orang terhadapmu,” tukasnya dengan tersenyum. (Tomy Anggara)