Berita  

Jangan Sampai FB Lebih Perduli Melayani

Pdt Yunus Bangun MTh

Birubiru,MWT- Sekretaris Umum Moderamen GBKP Pusat, Pdt Yunus Bangun MTh, mengatakan kebanyakan manusia suka diingat orang lain. “ Inilah buktinya manusia lapar dengan cinta kasih,” ujarnya di depan diaken, pertua dan pendeta Klasis Medan Kutajurung, Sabtu (29/10/2022).

Ia memberi contoh medsos facebook (FB) yang diminati banyak orang karena pelayanan pribadi – pribadi serta terus menerus menyentuh rasa cinta. “ Jangan sampai FB lebih perduli melayani umat, “ ujarnya.

Untuk itu ia mengajak semua peserta pastoral konseling saat itu, perduli terhadap bagian terkecil sekalipun. “Ayo kita sentuh pribadi yang paling kecil semisal umat secara pribadi. Inilah pemuridan yang dicontohkan Yesus, “ ujarnya di ruang pertamuan Monaco Park Biru-biru Deli Serdang.

Dalam kesempatan itu, Pdt Yunus Bangun MTh menguraikan perlunya pelayanan bersistim Zetro. “ Partisipasinya dari kelompok yang dibagi sesuai kebutuhan, “ ujarnya.

Ia juga mengkritisi oknum umat yang menggampangkan segalanya dalam bersekutu. Menurutnya hal ini terjadi akibat awalnya pelayanan yang diterima berskala instan.” Terlalu mudah jadi Kristen membuat umat tidak militan , “ ujarnya memberi penekanan.

Ia memotivasi peserta yang hadir menyontoh Yesus dalam pelayanannya. “ Contoh Yesus datang kepada Zakeus. Hartanya diserahkan untuk orang lain dan ia menjadi nol setelah ikut Yesus, “ ujarnya  sambil menambahkan kisah Marta dan Maria di Yohanes 12.

Cabut Akar

Sebelumnya pendalaman materi pastoral konseling juga disampaikan Pdt Natalida Br Tarigan. Pengalamannya selama 14 tahun di bidang ini memberikan banyak pencerahan kepada peserta.

“ Pendampingan dan solusi pastoral konseling, bicara soal perasaan. Hal – hal yang sakit dan terpendam lama  akan menjadi akar pahit. Akar ini harus dicabut, “ ujarnya sambil mengatakan berdamai dengan masa lalu maka  kedepannya menjadi penyembuh yang ampuh.

“ Lakukan perkunjungan , pembinaan kepada jemaat dengan berkorban , rendah hati, mendengar, terbuka dan bersahabat. Ini penyembuh yang ampuh nantinya, “ ujarnya.

Acara diwarnai dengan tanya jawab serta diskusi seputar kondisi pelayanan di gereja masing-masing. (Jen)