Madina , MWT – Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Peduli Aset Sumatera Utara (PP GEMPA-SU), Aki Sastra Siregar menyatakan turut berduka atas terjadinya banjir di perbatasan Desa Sitinjak dan Desa Bulu Soma kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal.
Banyaknya material kayu dan batu yang menutupi badan jalan mengkibatkan arus lalu lintas dari penyabungan ke Natal lumpuh total. Syukurnya tidak ada korban jiwa dan banjir tidak sampai ke pemukiman warga, katanya.
“ Bencana banjir sering sekali melanda Mandailing Natal.Mengapa tidak ada perubahan yang dilakukan pemerintah. Berdasarkan informasi kawan yang ada di Madina banyak penebang hutan secara liar ,” ujarnya.
Dijelaskannya, fungsi hutan menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak ketika hujan lebat terjadi. Namun ketika hutan digunduli, hal ini tentu saja mengganggu aliran air menyebabkan air menggenang dan banjir.
“ Dimana kebijakan Bupati Mandailing Natal terhadap oknum-oknum yang berani menebang hutan secara liar demi keuntungan pribadi. Dugaan kami petinggi Madina ikut serta dalam kegiatan tersebut. demi memperkaya diri. Lalu apakah petinggi Madina itu menjadi beking oknum-oknum tersebut, “ ungkap Aki Sastra Siregar.
Perilaku ini tidak mencerminkan pemimpin daerah dan seolah-olah menutup mata . “ Kami meminta Kapolda Sumatera Utara dan Kejati Sumatera Utara agar memeriksa pejabat di Madima yang diduga berkerjasama dengan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, “ ujarnya. (Jend)