Berita  

Anak Buah Edy Rahmayadi di BMBK Menghindari Konfirmasi 

Turap jalan antara Langkat - Karo dibiarkan hancur tanpa perbaikan. Sementara pejabat di UPT JJ Binjai menyebutkan sedang dalam perbaikan. ( Dok)

Medan, MWT – Anak buah Edy Rahmayadi  di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (Dinas BMBK) Unit Pelaksana Teknis Jembatan dan Jalan (UPT JJ) di Jalan Sudirman Nomor 6 Gunungsitoli serta Jalan Hutabarat Tarutung seakan menghindari media.

Konfirmasi seputar bangunan berbiaya APBD Sumut seakan “momok” bagi mereka. Bahkan, konfirmasi melalui surat resmi sekalipun juga diabaikan.

Kondisi ini diketahui Kadis BMBK Sumut, Bambang Pardede, namun tidak dapat berbuat banyak dengan alasan teknis lapangan bukan urusannya.

Kantor UPT JJ di Gunungsitoli sepi dari pejabat. Staf disana menyebutkan atasannya ke Medan.

Pernyataan Ketua Tim Panitia Khusus (Tim Pansus) DPRD Sumut Poaradda Nababan soal proyek terbengkalai dan mangkrak tahun 2021 yang dibiayai APBD Sumut tampaknya makin jelas.

Khusus di Gunungsitoli dan Tarutung sama sekali tidak berhasil ditemui meski Kadis BMBK Bambang Pardede sudah dilapori kondisi ini.

Sebagaimana dikabarkan (Tim Pansus) DPRD Sumut  menemukan sejumlah kejanggalan dalam pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBD Sumut.

Pembangunan turap untuk penanganan longsor badan jalan Desa Lalai Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias, antara Lolowua – Dola dibiarkan hancur. Nilai pagu anggaran senilai Rp.3 miliar yang dikerjakan PT.Ridho Anugrah.

Tak kalah “melegendanya” ruas jalan Pangaribuan – Garoga tepatnya di Najumambe. Pernah dibangun turap/talud/tembok penahan jalan sepanjang 20 meter. Dana yang dukucurkan kabarnya senilai Rp. 5 milyar  dikerjakan PT.Nenci Citra Pratama.

Pantauan wartawan MWT , Pembela Butar-butar, bangunan tersebut masih apa adanya. “ Belum ada perubahan, “ujarnya mengabarkan.

Pantauan media ini berlanjut ke koridor satwa   di Kuala Namu Ukur – Batas Karo tepatnya dI zona khusus kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) senilai Rp.269.922.300.

Menurut KTU UPT JJ Binjai Aswar, sedang dilakukan perbaikan. Sambil menunjukkan kinerja karyawan melalui video, diperlihatkan adanya pergantian dinding yang terbuat dari cor semen. Namun kawat yang melintang sebagai penahan koridor tetap sebagaimana adanya. Bangunan  sepanjang 2,40 kilometer  didukung dana Rp.2.249.632.000

Pembangunan pagar Jalan (tahap 1) di ruas Jalan Provinsi Jurusan Namo Ukur – Batas Karo di Zona Khusus Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sebesar Rp. 2.500.000.000, dikerjakan Shakafatih .

Tak jauh dai lokasi ini ada lagi pembangunan turap/talud/bronjong pada ruas Jalan Provinsi Namo Ukur-Batas Karo di Kabupaten Langkat menggunakan anggaran Rp.3. milyar yang dikerjakan CV. Cahaya Cemerlang. (Tim)