Tarutung, MWT – Proyek pembangunan jalan usaha tani (JUT) di Desa Aeksiansimun Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, menjadi perhatian masyarakat setelah ditemukan dugaan mark-up di APBDes dan indikasi korupsi yang melibatkan oknum pejabat itu.
Berdasarkan pantauan awak media ini ke lapangan, pembangunan ini diduga menggunakan material berkualitas rendah sehingga tidak memenuhi standar konstruksi. 
Semen yang digunakan pada JUT terkesan tidak sesuai “spek”. Kondisi fisik pengerjaan dibandingkan dengan harga satuan sangat berbeda jauh. Selain itu tidak ditemukan papan informasi proyek.
Proyek yang dibiayai oleh Dana Desa (DD) Aeksiansimun Tahun Anggaran 2025 ini juga ditemukan tidak memiliki pengawasan yang jelas. Hal ini tampak pada ketebalan JUT yang spekulasi ketidakberesan proyek ini.
“ Jalan usaha tani desa yang seharusnya untuk kepentingan masyarakat malah menjadi awal sumber kekecewaan. Warga tidak tahu karena tanpa plang nama proyek dibangun. Kesannya tidak ada transparansi anggaran,” ujar warga setempat Rabu (2/7/2025).
Anggaran dana desa yang kurang transparan, seperti dana desa tahun 2024 pagu Pembangunan TPT, rehab saluran irigasi dengan nilai kegiatan fisik Rp. 132.782.042,41 dan operasional Rp. 6.017.117 itu juga banyak dugaan fiktif.
” Jadi tolong agar pihak APH dan kejari bisa memproses kepala desa Aeksiansimun dengan benar pak, kami masyarakat merasa di bodoh bodohi oleh pemerintah desa ini,tutup sumber.
Mereka berharap agar proyek pembangunan jalan usaha tani tersebut diperiksa dan diaudit sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. “Kami sebagai masyarakat hanya bisa berharap agar ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengusut tuntas dugaan korupsi ini,” ujarnya.
Hingga berita di terbitkan awak media berupaya untuk konfirmasi dengan kepala desa Aeksiansimun, Junios Lumbantobing agar kiranya publikasi berita bisa berimbang, Namun saat di konfirmasi melalui telepon WhatsApp, kepala desa Aeksiansimun belum menjawab. (TU1)
