Sembahe , MWT – Pendeta Neltiana Br Sembiring memotivasi puluhan anggota Saitun ( kaum lanjut usia ) GBKP Klasis Medan Kutajurung di Pemandian Kenan, Sembahe, Jumat (12/7/2024). Motivasi tersebut diuraikan dengan bahasa sangat sederhana dan lugas bersumber dari 1 Timotius 4 : 11-16.
Dikatakannya , Paulus memberi arahan kepada Timotius dengan harapan kelak menjadi teladan serta berguna kepada dirinya serta orang lain. “Artinya hukum tabur tuai sampai saat ini masih berlaku kepada setiap kita, ” ujarnya.
Ia memberi contoh, sepasang suami isteri yang berbeda warna kulit akan menurunkan warna kulit mereka kepada anak – anaknya. ” Itu masih soal warna kulit. Bagaimana dengan sikap dan perilaku yang juga akan menurun kepada darah dagingnya. Baik fisik, mental dan perilaku, secara alami akan berlaku hal itu, ” ujarnya.
Pesan Paulus kepada Timotius menjadi perenungan kepada kita agar tetap menjadi Saitun yang teguh, teladan serta bermanfaat kepada keluarga dan masyarakat. ” Saya rasa , kondisi demikian sudah menjadi keseharian bagi Saitun karena rekam jejaknya teruji sejak ia mengikut Yesus,” ujarnya.
Sekaitan dengan potensi Saitun tersebut, Pendeta Neltiana Br Sembiring mengimbau umat GBKP yang belum merasakan berkat menjadi Saitun agar segera bergerak. ” Sudah bisalah busana otak udang dan beka buluh itu gantinya menjadi tapak sulaiman, ” ujarnya yang dibalas umat dengan bersorak.
Sebagaimana biasa, warna busana dengan sebutan “Otak Udang”, warna khas yang dipakai untuk kebaya ibu-ibu dan motif ” Beka Buluh” bagi kaum bapak-bapak di lingkungan umat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). Kedua kategorial tersebut dalam setiap pertemuan selalu memperlihatkan rasa bangga dengan uniform tersebut.
Sementara itu, di komunitas Saitun motif pakaian yang sudah disepakati menggunakan ornamen ” Tapak Raja Sulaiman” berwarna merah hati. Inilah yang dimaksudkan pendeta kepada semua umat agar disegerakan penggunaannya bagi umat berusia 60-an tahun keatas.
Meriah
Suasana PA Gabungan Saitun tersebut berlangsung meriah. Panitia yang dipercayakan kepada Runggun Talun Kenas, Kuta Dalam dan Gunung Rintih mengemasnya dengan lancar diwarnai dengan penampilan Saitun dalam koor, solo dan baca puisi.
Dalam kesempatan itu pula pengurus BP Saitun Klasis Medan Kuta Jurung mengumumkan hasil rapat rencana perayaan Natal 2024.Dijadwalkan perayaan Natal Saitun di klasis ini dilangsungkan 7 Desember 2024. ” Panitia inti yang dipercayakan BP Saitun klasis ini diminta segera melengkapi seksi – seksi panitia, ” ujar Sekretaris BP Saitun Klasis Medan Kuta Jurung , Pertua Emeritus Imanuel Tarigan saat menyerahkan surat keputusan kepanitiaan natal itu. (jb)
