Toba, MWT – Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Toba Rusty Boru Hutapea mengatakan dalam pekerjaan proyek tahun anggaran (TA) 2023 di daerah tujuan wisata (DTW) Rest Lumban Pea Desa Tambunan Kecamatan Balige, Kab. Toba Sumatera Utara pihaknya mengembali dana sebesar Rp 500 juta ke kas Pemkab Toba.
Total anggaran pelaksanaan pekerjaan proyek dinas ini Rp 14.873.241.614,79 dalam 17 paket bangunan. Anggaran bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) TA 2023.
Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI ditemukan adanya penyimpangan pelaksanaan pekerjaan tersebut. Akibatnya dinas tersebut ditetapkan mengembalikan dana sebesar Rp 500 juta.
Bulan Mei 2024 BPK melakukan pemeriksaan fisik pelaksanaan pekerjaan sebut Kadis Pariwisata Toba Rusty Hutapea, Senin (8/7/2024) di ruang kerjanya didampingi staf dinasBilhot Sirait.
Ditambahkannya, pengembalian dana sebesar Rp500 juta akibat rusaknya plafon (asbes), bangunan kurang rapi, cat tembok dinding dan lampu listrik. “ Bagaimana lagi saya bilang pas dalam keadaan rusak pihak BPK datang memeriksa , “ sebut Rusty.
Pekerjaan proyek tersebut diselesaikan 2024 dan adendum selama 50 hari. Bulan 4 April pihak rekanan memperbaiki proyek tersebut.
Namun, Rusty menduga pelaksanaan pekerjaan dibayarkan masih 90 persen. Namun saat ditanya perusahaan yang mengerjakannya, Kadis ini menyebut tidak tahu.
Sebelumnya, DPRD Kabupaten Toba dari Komisi C Robinson Sibarani Jumat (5/7/2024) menyebutkan pelaksana tidak maksimal diduga akibat rendahnya penawaran tender. Dampaknya pada kualitas pekerjaan tidak maksimal atau tidak sesuai spek. Robinson Sibarani meminta dinas pariwisata memperbaiki pekerjaan proyek tersebut.
Ketua Lembaga Sakti DPP Toba Ir. Rinaldi Hutajulu menyampaikan, atas pekerjaan proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 14. 873,241,614.79 TA 2023, di 10 paket tender proyek dan ditambah 7 paket perencanaan dan pengawasan, terkesan asal dikerjakan.
” Tidak sesuai dengan aturan dan peraturan pelaksanaanya hingga hasil pelaksanaan tidak bermutu, alias amburadul. Sudahlah rusak dan dilaksanakan tidak tepat waktu,” ucap Rinaldi.
Disebutkan Rinaldi, sampai saat ini beberapa pekerjaan bangunan belum selesai dilaksanakan dan telah rusak yang pekerjaanya sejak Agustus 2023. (Julius P. Siahaan).
