Batam, MWT – Ada pemandangan unik aktifitas penambangan pasir sekaligus cucian pasir di seputaran wilayah Batu Besar (kawasan panglong) Nongsa. Masuk dari Jalan Hang Jebat dan tidak jauh dari kantor Kelurahan Batu besar.
Tim awak media, Jumat lalu, memergoki puluhan truk/lori keluar masuk bawa material. Di lembah sana, mesin- mesin pencuci pasir meraung – raung menyedot kekayaan alam bumi Batam.
Saat melintas di sudut lain, ada sejumlah patok kecil bercat merah sebagai tanda pembatasan. Namun berdekatan di areal ini terpantau ada pohon ditempeli plang mini.
Tertulis “ Areal Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan ….………………. ”. Soal ini tidak ada yang berkenan memberi komentar.
Ketika ditanya kepada sejumlah pria berbadan tegap di lokasi itu semua menghindar. Ada yang bilang baru datang dan ia hanya supir lori.
“ Coba tanya ke warung tengah itu biasanya disana kumpulnya , ” ujar salah seorang yang mengaku hanya pengangkut.
Saat ditanya kepada orang yang berbeda, seolah buang badan.
“Tidak tahu Bang, kami hanya kerja aja disini, siapa bertanggung jawab kami tidak tahu” ujar seorang yang mengaku pekerja.
Pondok istrahat pekerja yang didatangi dan ditanya aktifitas lokasi ini responnya dingin dan mengatakan ngadem di gubuk itu.
Herannya, spontan pria tegap yang ditanyai tiba tiba menyita foto lokasi yang diabadikan sebelumnya. Kabar disana menyebutkan, pria ini suruhan pengelolaan lokasi untuk membackup operasional.
Tim awak media sudah berupaya melakukan keseimbangan berita dengan melakukan upaya konfirmasi. Pria mengaku bernama Fajar mengatakan dapat menghubunginya pada selular nomor 0856 9503 xxxx kalau ingin konfirmasi. Berkali-kali dihubungi namun tanpa respon.
Aktifitas truk/lori tampak membuat ruas jalan kotor dan becek. Warga terdekat juga mengaku terganggu dengan suara truk/lori.Betapa tidak, pengangkut material ini beroperasi siang dan malam.
Temuan lapangan seperti sulit dikonfirmasikan ke Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kota Batam. Media Warta Tipikor pernah melayangkan surat konfirmasi terkait perusahaan penambangan di wilayahnya namun tidak direspon. Bahkan stafnya menantang silahkan diberitakan soal pelayanan di kantor itu. (red)