Berita  

Syah Afandin Dukung Pendirian Pesantren Lansia

Stabat,MWT — Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH menyatakan dukungan penuh atas berdirinya Pesantren Lansia Husnul Khotimah di Kabupaten Langkat. Pesantren ini menjadi sarana bagi para lanjut usia untuk memperdalam ilmu agama dan meningkatkan kualitas ibadah sebagai bekal di masa tua.

Dukungan tersebut disampaikan Bupati Afandin saat menerima audiensi Ketua Yayasan Pesantren Husnul Khotimah Hj. Hikmatul Fadhillah, SH, MM beserta puluhan peserta pesantren lansia di Rumah Dinas Bupati Langkat, Selasa (4/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Bupati Afandin menyambut hangat para ibu-ibu lansia yang tergabung dalam kegiatan pesantren tersebut. Ia menyebut keberadaan pesantren lansia merupakan berkah sekaligus bukti semangat spiritual yang tinggi di usia senja.

“Bersyukurlah ibu-ibu sekalian, karena di usia sekarang Allah masih memberikan kesehatan dan hidayah untuk terus belajar. Ini adalah nikmat yang luar biasa,” ujar Bupati Afandin.

Ia juga berpesan agar para peserta pesantren terus memperbaiki kualitas shalat dan memperdalam ilmu agama. “Jika shalat diperbaiki, maka hidup ibu-ibu sekalian juga akan diperbaiki dengan sendirinya,” pesannya.

Sementara itu, Hj. Hikmatul Fadhillah menjelaskan, Pesantren Lansia Husnul Khotimah dirancang dengan sistem pendidikan satu minggu menginap, mencakup pembelajaran fiqih, tasawuf, zikir, shalat wajib dan sunnah berjamaah, serta puasa sunnah bersama. Pesantren ini berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Dusun II, Desa Suka Makmur, Kwala Begumit, Langkat.

“Programnya berjalan selama satu minggu sebagai tahap awal. Jika peserta merasa nyaman dan tertarik, mereka bisa melanjutkan untuk minggu-minggu berikutnya,” ujarnya.

Menurut Bupati Afandin, kehadiran pesantren lansia ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Langkat untuk mewujudkan daerah yang religius dan berakhlakul karimah.

Di akhir pertemuan, Bupati Afandin mengungkapkan rasa syukurnya melihat semangat para lansia dalam menuntut ilmu agama.

“Saya sangat bahagia melihat semangat ibu-ibu lansia yang ingin terus belajar agama. Ini bukti bahwa semangat mengejar akhirat tidak mengenal usia,” pungkasnya. (Mariani)