Tarutung, MWT – Pengelola kantin di RSU Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara, Johannes dan istrinya mempertanyakan sikap Plt Kasatpol PP Taput, Raymond Silalahi yang memintanya mengosongkan kantin yang mereka rintis selama kurang lebih 7 tahun.
Teguran keras Plt Kasatpol PP memperlihatkan etika anak buah Bupati Taput JTP Hutabarat yang memertontonkannya di ruang publik. Ia memanggil istrinya untuk mendengarkan ucapannya di depan kantin.” Kenapa tidak datang kedalam kantin untuk membicarakan hal tersebut kalaupun itu benar sudah diperintahkan bupati, ucapnya.
Meskipun memberi himbauan, seharusnya pimpinan RS Tarutung yakni dr. Jendri A Nababan diberitahu. Sebab kami sebagai pihak penerima perjanjian kerja sama untuk mengelolanya dari manajemen rumah sakit.
“ Sikap ini saya anggap menjadi momok yang menakutkan dan menyakitkan dan kurang nyaman dalam dunia usaha kecil dan menengah di daerah ini, “tegasnya lagi.
Direktur RS Tarutung, dr.Janri Ayogie Nababan saat dihubungi media mengatakan tidak mengetahui kejadian yang dialami oleh pengelola kantin atas nama Johannes Nababan tersebut. Kehadiran Plt Kasatpol PP Raymond Silalahi ke RS tanpa pemberitahuan, urainya. (Pembela Butarbutar)