Patumbak, MWT — Proyek rehabilitasi dan pemeliharaan berkala jembatan di Desa Sigaragara dan Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, menuai kekecewaan warga. Proyek milik Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABM-BK) Deli Serdang ini menyebabkan kemacetan parah dan dinilai merugikan masyarakat sekitar.
Pantauan Media Warta Tipikor pada Sabtu petang (11/10/2025), ribuan pengendara roda dua dan empat terjebak macet di kawasan proyek. Titik kemacetan terparah terjadi di simpang Sigaragara yang bersebelahan dengan Indomaret Jalan Tangkahan Batu. Hingga menjelang magrib, antrean kendaraan semakin padat, apalagi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Galian saluran air yang dikerjakan oleh CV Rury Ariska dibiarkan terbuka tanpa tanda bahaya. Warga mengeluhkan kondisi itu karena genangan air mencapai sekitar satu meter dan membahayakan pengguna jalan. Proyek ini memiliki pagu anggaran Rp199.987.703 yang bersumber dari APBD Deli Serdang Tahun 2025 dengan masa pengerjaan 60 hari kalender.
Sejumlah warga menilai metode kerja kontraktor tidak memperhatikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat. “Mestinya pembongkaran dilakukan separuh jalan dulu agar kendaraan tetap bisa melintas,” ujar salah satu warga. Mereka juga menilai proyek ini merugikan pelintas dan pelaku UMKM yang kehilangan pelanggan akibat kemacetan.
Warga meminta Dinas SDABM-BK Deli Serdang menegur kontraktor pelaksana agar memperhatikan dampak sosial selama pengerjaan proyek. Saat media mencoba mengonfirmasi, tidak tampak satu pun staf atau pekerja CV Rury Ariska di lokasi. Menurut warga, sejak hujan turun, tidak terlihat aktivitas dari pihak kontraktor. (Swt)