Ketapang, MWT – Warga Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, Juni 2023 sudah menyatakan kekecewaan dengan mangkraknya pembangunan jembatan rangka baja di wilayah mereka.
Setahun setelah itu, media ini dikabari kondisi proyek yang didanai uang rakyat tetap teronggok tanpa sentuhan. “ Sampai sekarang belum disentuh Bang, “ ujar warga Jelai Hulu kepada redaksi, Jumat (9/8/2024).
Objek pembangunan proyek berada di tengah Kota Jelai Hulu.Posisinya tak jauh dari kantor kecamatan, Mapolsek dan Koramil. Bangunan berlumut ini menjadi pemandangan tak sedap bahkan terkesan misterius.
Material terbuat dari beton serta baja tersebut dibiarkan berserak di tanah tanpa penutup. Sebagian diantaranya sudah berkarat serta tertutup rumput liar.
Sumber media di sekitar lokasi mengatakan, sejak awal pembangunan fisik sarana lalulintas ini sudah menuai kontroversi.
“ Ada yang mengatakan bangunan ini didanai propinsi namun ada juga bilang proyek nasional. Kami warga kecil kurang pahamlah, “ ujar warga.
Warga menilai, terhentinya bangunan di daerah mereka membuktikan pemerintah tidak serius memajukan perekonomian wong cilik.
“ Tetapi kalau investor masuk ke daerah guna menanam modal di sektor perekabunan oknum pejabat umumnya melibatkan diri. Tetapi pembangunan untuk kebutuhan masyarakat jauh panggang dari api, “ ujarnya warga berdiplomasi.
Proyek jembatan rangka baja Desa Periangan Kecamatan Jelai Hulu Ketapang belum dikerjakan. Ada apa ? Paket ini kabarnya sudah dilelang sejak 6 bulan lalu tepatnya bulan Maret.
Bupati Ketapang Martin Rantan kemarin bersama rombongan meninjau lokasi proyek. Saat itu, Bupati memerintahkan dinas Pekerjaan Umum untuk segera merampungkannya hingga bulan Desember 2024.
” Pembangunan jembatan rangka baja ini memang jadi PR bersama. Di depan Forkopimcam kecamatan Jelai Hulu saya katakan, masyarakat mengeluh dan mempertanyakan alasannya jembatan ini belum diselesaikan,” kata Martin, Senin, (05/08/2024).
Pantauan dari laman elektronik pengadaan barang dan jasa atau LPSE Pemda Ketapang, Rabu 7 Agustus ini, paket proyek ini bersumber dari APBD Ketapang tahun 2024 dengan nilai pagu sebesar 9,7 miliar. Pengerjaannya dimenangkan CV Awansa Perkasa.
Sejumlah 42 perusahaan berminat mengerjakan proyek jembatan. Namun, hasil evaluasi Kelompok Kerja atau Pokja LPSE, hanya 5 perusahaan yang serius melakukan penawaran.
Setelah di evaluasi, Pokja LPSE, CV Awansa Perkasa dianggap mampu melaksanakan pekerjaan dan otomatis bertanda bintang. (Jajir)
