Tapanuli Utara, MWT — Rencana pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) bagi 241 kepala desa dan perangkat desa se-Kabupaten Tapanuli Utara kembali memicu perhatian publik. Padahal, kegiatan serupa baru saja dilaksanakan pada Juli 2025 lalu di Medan.
Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Henry M. Sitompul, tertanggal 14 November 2025, menindaklanjuti disposisi Bupati atas nota Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mengenai pelaksanaan bimtek pada 17–20 November 2025. Para camat diminta menghadirkan aparatur desa dari wilayah masing-masing.
Dompak Sihombing, salah satu tokoh masyarakat, menduga kegiatan kedua ini hanya menjadi ajang perkenalan 241 kepala desa dan perangkatnya kepada Sekda yang baru menjabat tiga bulan. Namun dugaan itu dibantah Pelaksana Tugas Kadis PMD Tapanuli Utara, Satya Dharma Nababan.
Satya menegaskan bahwa bimtek tersebut adalah program peningkatan kapasitas SDM terkait regulasi dan produk hukum, bukan ajang silaturahmi. Ia juga menjelaskan bahwa setiap peserta dibebankan biaya sekitar Rp5 juta per orang, sesuai pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dari Dana Desa (ADD).
Menurutnya, beberapa desa bahkan menganggarkan bimtek hingga 3–5 kali dalam APBDes 2025. Untuk tahun ini, kepala desa mengikuti bimtek di Hotel Grand Antares Medan, sementara perangkat desa menjalani pelatihan di Madani Hotel Medan.
Hingga berita ini diturunkan, Sekda Taput belum memberikan jawaban saat dimintai klarifikasi terkait tujuan pelaksanaan bimtek kedua tersebut. (TU1)
