Berita  

Kota Batam Tengah Menghadapi Krisis Sampah Terburuk

Sejumlah truk tadi malam meluncur ke TPA Punggur untuk pembenahan lokasi, mulai dari jalanan yang licin sampai kepada gunung sampah yang perlu dibenahi.

Batam, MWT – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Minggu (23/11/2025) melakukan pemantauan dengan turun ke lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Bersama tim, ia mengamati problem lautan sampah tersebut sembari berdiskusi. Sejumlah lokasi dikunjungi terutama TPA Punggur yang belakangan menjadi puncak persoalan

Kota Batam tengah menghadapi krisis sampah terburuk dalam tujuh tahun terakhir. Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengungkap bahwa permasalahan ini merupakan akumulasi dari kesalahan metode pengelolaan, penalti dari Kementerian Lingkungan Hidup, hingga buruknya mitigasi internal.

TPA Telaga Punggur menerima penalti karena menggunakan metode dumping dan bukan landfill. Dampaknya, zona A—area pembuangan utama—ditutup setelah sampah menumpuk hingga 20 meter atau sekitar 7,5 juta ton. Dengan hanya zona B yang tersisa, antrean truk pengangkut mengular berjam-jam hingga tiga jam per kendaraan.

Jalan lingkar TPA pun tidak dapat digunakan akibat penalti, menyebabkan sirkulasi kendaraan semakin terhambat. Walikota telah meminta izin KLHK untuk membuka sementara zona A dan mempercepat pembangunan jalan lingkar yang ditargetkan selesai dalam beberapa hari.

Kompleksitas bertambah dari minimnya armada, lambatnya mitigasi OPD teknis, hingga perencanaan zonasi yang belum memiliki anggaran. Pemerintah Kota mengaktifkan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mempercepat layanan angkut sampah dan menyiapkan tender jangka panjang melalui APBD-P.

Sejumlah pekerja lapangan mengeluhkan antrean panjang dan jam kerja ekstrem setelah truk harus menunggu berjam-jam di TPA. Produksi sampah Batam yang mencapai 1.185 ton per hari membuat sistem tak mampu menahan beban ketika sirkulasi terganggu.

Amsakar menyebut seluruh elemen pemerintah dan masyarakat harus bergerak bersama. Ia optimis kondisi mulai membaik di akhir tahun, didukung pembentukan Task Force, pembangunan fasilitas, dan pembenahan sistem secara menyeluruh. (Zul)