Ketapang, MWT – Diduga tanggul / kolam untuk pencucian bahan tambang jenis bauksit milik PT. Cita Mineral Investindo (PT.CMI) site Air Upas jebol dan mencemari lingkungan, Senin (01/04/2024).
Cairan dengan bahan kimia itu diduga limbah bercampur lumpur menggenangi pemukiman, jalan raya dan perkebunan warga.
” Luapan air bercampur endapan bauksit menggenangi beberapa rumah dan lahan milik warga. Bantaran sungai Petari yang merupakan akses sumber air lingkungan juga kena imbasnya, ” tutur Wahyu warga Dusun Air Durian Desa Air Upas via sambungan WhatsApp Rabu (03/04/2024).
Menurutnya, kejadian hari Senin pukul 15.30 Wib di Dusun Air Durian, Desa Air Upas, Kec. Air Upas, Kabupaten Ketapang di WP. 13/14. Wahyu mengalami kerugian, karena ada 4 kolam ikanyang sudah siap panen habis dimasuki lumpur.
” Kerugian saya sebanyak 4 lahan kolam ikan terendam air dan ikan – ikannya terbawa arus, ” kata Wahyu sambil mengatakan ia belum dapat merinci nilai kerugiannya.
“Kalau nilai kerugian keseluruhan belum dapat dihitung keseluruhan, yang pasti tebaran ikan per kolam 5 ribu ekor kalau 4 kolam jadinya 20 ribu ekor. Beratnya antara 0,5 – 1 kg dan, ” ujar Wahyu berharap pihak PT CMI bertanggungjawab atas kerugian yang ia alami.
” Harapan saya PT. CMI mengganti kerugian atas fasilitas perusahaannya yang jebol.Hal ini sudah sering terjadi di lokasi yang sama, ” katanya.
Seorang mantan karyawan PT. CMI kepada media menyampaikan, terkait persoalan tersebut sudah dilaporkan kepada Pihak Dinas LH Ketapang.
Sementara itu, Kabid Pertambangan di Dinas Perkim – LH Ketapang, Yamani, dikonfirmasi via sambungan WhatsApp Kamis (04/04/2024) malam membenarkan sudah ada laporan.
Namun soal tindaklanjut dinas terkait soal limbah yang masuk ke pemukiman Yamani mengatakan tergantung pimpinan.” Tergantung pimpinan pak, karena mereka pun sudah menghadap pak kadis, ” ujar Yamani.
Tidak Direspon
Ketika kejadian tersebut dikonfirmasi kepada petinggi PT CMI bernama Agus, ia menerima sapaan redaksi Media Warta Tipikor, namun menolak menjawab pertanyaan yang disampaikan.
“ mohon maaf, pak. ini bapak siapa. dpt nomer saya dari siapa ya pak. Krn soal media ada dept/ Bagian Nedua yg ngurus dan pimpin ibu Vera”, jawab Agus via sambungan WhatsApp, Jumat (5/4/2024).
Saat diminta nomor kontak pihak pejabat Humas, sampai berita ini disampaikan ke redaksi tidak mendapat respon. (Jjr)
