Berita  

Kapolda Sumut : Kalau Ada TR Hari Ini Saya Pindah

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan saat menemui massa mahasiswa

Medan, MWT – Puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) yang menggelar demonstrasi di depan Polda Sumut meminta Kapolda Irjen Whisnu Hermawan Februanto mundur dari jabatannya. Whisnu pun menemui mahasiswa itu dan menyatakan bersedia pindah tugas jika ada surat telegram rahasia (TR) dari Kapolri yang memuat soal pemindahannya.

Awalnya, puluhan mahasiswa itu menggelar aksi di depan Polda Sumut. Massa menyampaikan tuntutan mereka terkait driver ojol Affan Kurniawan yang tewas dilindas mobil rantis Brimob. Selain itu, massa juga mengecam tindakan represif petugas kepolisian kepada teman-teman mereka sesama mahasiswa saat aksi.

Selang beberapa waktu, Whisnu pun keluar dan menemui massa aksi di gerbang pintu masuk Polda Sumut. Whisnu lalu mengajak seluruh mahasiswa untuk duduk lesehan di tanah.

Di hadapan Whisnu, perwakilan massa aksi menyampaikan tuntutan mereka, termasuk tuntutan agar Whisnu mundur dari jabatannya.

“Kami mendesak bapak untuk mundur, harus kami sampaikan di sini, pak. Kenapa harus mundur dari jabatan kapolda? Ini adalah bentuk tanggung jawab bapak secara moral dan secara institusional,” kata salah seorang perwakilan massa aksi, Senin (1/9/2025), sebagaimana disiarkan detik.com.

Massa aksi juga meminta Whisnu mengusut tuntas soal adanya tindakan represif aparat kepolisian. Mereka mengaku rekan mereka juga menjadi korban.

“Dari SOP kepolisian yang kami amati juga, bahwa yang kami tahu, kepolisian itu tidak boleh tersulut emosi dalam menangani massa aksi. Jadi, sedikit pun tidak ada represifitas aparat yang diperbolehkan. Kami meminta untuk mengusut tuntas tindakan represif aparat dalam pengamanan aksi demonstrasi di Sumut serta memastikan adanya proses hukum yang transparan,” jelasnya.

Menanggapi tuntutan agar dirinya mundur dari jabatan Kapolda Sumut, Whisnu mengaku bersedia jika memang ada perintah dari Kapolri.

“Saya kapolda Sumut sejak Juni 2024. Saya menerima dengan senang hati keluh kesah adik-adik saya (mahasiswa), anak-anak saya. Saya ini insan bhayangkara, saya siap dipindahtugaskan di mana saja, asal ada perintah Pak Kapolri kepada saya, saya 7 tahun di Papua, berhadapan saudara-saudara kita sana,” kata Whisnu di hadapan para mahasiswa.

Whisnu bersedia pindah hari ini jika memang ada surat telegram yang dikeluarkan Kapolri.” Kalau saya disuruh pindah, ada TR hari ini, saya pindah,” sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan mahasiswa USU menggelar demonstrasi di depan Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan. Massa aksi mulai memadati lokasi sekira pukul 14.50 WIB. Ada sekitar 50 mahasiswa yang ikut dalam aksi itu.

Mereka mengenakan almamater kampus mereka. Massa aksi terlihat membawa beberapa poster seperti ‘Solidaritas untuk Affan Kurniawan’, ‘Kami Demonstran Bukan Anarko’, dan ‘Kalian Pengayom atau Pembunuh’.

Selain itu, massa juga membentangkan sejumlah spanduk di gerbang pintu masuk Polda Sumut. Spanduk itu di antaranya bertuliskan ‘Polisi Pembunuh, Polda Sumut Mundur’, ‘Copot Kapolda Sumatera Utara’.

Massa mengecam soal kematian driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang tewas dilindas mobil Brimob. Massa juga mengecam tindakan represif petugas kepolisian kepada teman-teman mereka sesama mahasiswa saat aksi.

Sebagai bentuk solidaritas, massa mahasiswa melakukan aksi tabur bunga di depan gerbang Polda Sumut dan melemparkannya ke arah personel kepolisian yang berjaga di dalam Polda Sumut.

“Merekalah pembunuh itu kawan-kawan. Inilah adalah bentuk solidaritas kepada Affan Kurniawan yang dilindas petugas kepolisian. Ini juga bentuk solidaritas kepada teman-teman kita yang mendapatkan tindakan represif,” kata orator.(detik)