Medan, MWT — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) menegaskan bahwa situasi di Lapas Kelas IIB Gunungsitoli dalam kondisi aman dan terkendali, setelah munculnya isu adanya kerusuhan. Kepala Kanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, menyampaikan klarifikasi resmi pada Kamis (23/10/2025).
Menurut Yudi, insiden tersebut bermula dari tindakan disiplin terhadap seorang tamping dapur bernama Hendrikus Rebusma Batee yang kedapatan membawa makanan dari luar dapur ke ruang strafsel, sebuah pelanggaran tata tertib lapas. Saat menegur, Kalapas sempat memukul bagian kening Hendrikus hingga mengalami luka ringan.
Peristiwa itu memicu reaksi spontan dari beberapa warga binaan yang sempat berkumpul dan menyuarakan protes. Namun, situasi segera dikendalikan setelah pihak Lapas bersama unsur TNI melakukan mediasi di lokasi.
“Tidak ada kerusuhan besar. Situasi sudah kondusif dan seluruh warga binaan telah kembali ke blok masing-masing,” tegas Yudi.
Ia menambahkan, luka yang dialami Hendrikus bersifat ringan dan telah ditangani di Klinik Lapas. Tidak ada korban lain, tidak ada fasilitas rusak, dan seluruh kegiatan pembinaan berjalan normal.
Pihak Kanwil Ditjenpas Sumut tetap akan melakukan evaluasi terhadap Kalapas dan petugas terkait sesuai prosedur, sebagai bentuk tanggung jawab profesional agar pembinaan dilakukan secara humanis namun tetap disiplin.
“Insiden ini menjadi pembelajaran agar seluruh jajaran pemasyarakatan lebih mengedepankan komunikasi yang baik serta menjaga martabat warga binaan,” ujar Yudi.
Kanwil Ditjenpas Sumut juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi tidak terverifikasi, sebab pemberitaan yang menyebut adanya kerusuhan besar tidak sesuai dengan fakta lapangan.
Dengan demikian, isu kerusuhan di Lapas Gunungsitoli dinyatakan tidak benar dan telah diselesaikan secara damai. Seluruh kegiatan pembinaan kini berjalan aman, tertib, dan terkendali. (Arwin HP Silangit)
