Deli Serdang, MWT — Proyek pembangunan Waduk Lau Simeme di Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, menyisakan persoalan serius di tengah masyarakat. Akses jalan menuju 4 desa terdampak alami kerusakan berat akibat lalu – lalang alat berat pengangkut material proyek bendungan. Temuan ini disampaikan warga kepada Serikat Media Siber (SMSI) Deli Serdang, Sabtu (5/4/25).
Adapun desa yang terdampak Desa Sarilaba Jahe, Desa Periaria, Desa Penen dan Desa Mardingding Julu“ Infrastruktur jalan merupakan sarana vital penggerak roda ekonomi rakyat. Kondisi jalan yang rusak berat menghambat aktivitas warga dan distribusi hasil pertanian,” ujar warga yang kepada SMSI Deli Serdang.
Menurutnya, setelah diresmikannya Bendungan Lau Simeme oleh Presiden RI Joko Widodo pada awal Desember 2024 warga meninggalkan penderitaan baru karena infrastuktur jalan yang dibangun Dinas SDABMBK Deli Serdang telah hancur. Perusahaan BUMNyang disebut-sebut selaku pelaksana proyek dinilai abai terhadap dampak yang ditimbulkan.
“Warga merasakan ketidakpedulian dari pihak pelaksana proyek. Merekapun mulai berencana untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran ke Pemkab Deli Serdang,” demikian disampaikan warga kepada SMSI Deli Serdang.
Sebagai mata dan telinga pemerintah daerah Deli Serdang, pimpinan umum media online (medol) infosumut.co selaku Ketua SMSI Deli Serdang, Heri Siswoyo, menegaskan pentingnya deteksi dini atas dampak sosial akibat pembangunan strategis nasional ini.
“Bupati dan Wakil Bupati dengan speed 100 dalam melakukan pembenahan pada segala lini pemerintah di OPD-nya, maka harus dengan speed 200 pula pada kecepatan pemulihan infrastruktur jalan yang rusak akibat proyek Bendungan Lausimeme itu,” kata Ketua SMSI Deli Serdang.
Dia juga mengatakan bahwa masyarakat Desa terdampak sangat berharap pada Pemkab Deli Serdang, dalam hal ini khusus kepada Bupati dan Wakil Bupati agar segera menindaklanjuti laporan ini, mengingat potensi gejolak sosial tentu sangat mungkin muncul dan dapat berkembang jika persoalan tidak segera ditangani.
Sementara itu, Kadis SDABMBK Deli Serdang, Janso Sipahutar, M.T juga mengapresiasi SMSI Deli Serdang dalam mempublikasi keluhan masyarakat khususnya yang berdampak umum seperti yang terjadi pada dampak proyek Bendungan Lausimeme.
“Mestinya persoalan ini mutlak menjadi tanggungjawab Pihak BWSS-II (Balai Wilayah Sungai Sumatera Dua), karena infrastruktur kita yang digunakan untuk angkut material pembangunan menjadi rusak,” ujarnya.
Ia mengaku sangat prihatin terhadap kerusakan jalan disepanjang jalur yang melintasi beberapa Desa di Kecamatan Sibirubiru tersebut apabila tidak kunjung dikembalikan pada kondisi semula yang baik.
“Persoalan ini memang harus segera kita sikapi, dalam hal ini tentu kewenangan Bupati dan Wakil Bupati. Kami siap untuk melaksanakan printah pimpinan nantinya,” kata Janso. (rel)