Berita  

Haul Ke-102 Tuan Guru Besilam Dihdiri Ribuan Jemaah

Stabat, MWT — Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH bersama Wakil Bupati Tiorita Br. Surbakti, SH menghadiri peringatan Haul ke-102 Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan di Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Rabu (12/11/2025).

Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri ribuan jamaah, ulama, dan pejabat lintas tingkatan pemerintahan. Turut hadir Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Abu Kosim Nasution, S.Sos., M.AP, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sumut; Anggota DPR RI Delia Pratiwi Br. Sitepu (Partai Golkar); Ketua MUI Sumatera Utara Dr. H. Simaratua Simanjuntak; Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo; Dandim 0203/Langkat yang diwakilkan Mayor Inf Hasanuddin Batu Bara, S.Sos, serta para tokoh masyarakat dan Mantan Gubernur Sumut Letjen (Purn) Edy Rahmayadi.

Dalam sambutannya, Bupati Syah Afandin menegaskan bahwa haul ini bukan sekadar penghormatan kepada ulama besar, melainkan juga momentum untuk meneladani nilai perjuangan dan spiritualitas yang diwariskan Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan al-Khalidi Naqsyabandi, pendiri Babussalam Besilam.

“ Beliau bukan hanya ulama besar, tapi juga pejuang pendidikan dan pembimbing spiritual umat. Nilai dakwah, keikhlasan, dan cinta tanah air yang diajarkan Tuan Guru hendaknya terus kita hidupkan dalam kehidupan berbangsa dan beragama,” ujar Bupati Afandin.

Wakil Bupati Tiorita Br. Surbakti menambahkan bahwa haul menjadi sarana mempererat silaturahmi dan mengingat kembali peran ulama dalam membangun peradaban Islam di Nusantara.

“Haul ini mengingatkan kita bahwa kemajuan umat tidak lepas dari peran ulama yang menanamkan nilai moral dan akhlak dalam masyarakat,” ujarnya.

Diketahui, Syekh Abdul Wahab Rokan atau dikenal sebagai Tuan Guru Babussalam merupakan ulama besar Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah. Setelah kembali dari perantauan, beliau mendapat sebidang tanah dari Sultan Langkat tahun 1879, lalu mendirikan perkampungan Babussalam (Pintu Keselamatan) pada tahun 1300 H/1883 M.

Dari tempat itu, ia mengembangkan pendidikan Islam dan ajaran tarekat yang kini menyebar ke Riau, Tapanuli Selatan, hingga Semenanjung Melayu. Beliau wafat tahun 1926, meninggalkan warisan spiritual berupa kompleks Babussalam Besilam, yang hingga kini menjadi pusat ziarah dan pembinaan umat Islam.

Peringatan Haul ke-102 ditutup dengan doa bersama dan zikir akbar sebagai bentuk penghormatan kepada ulama besar yang berjasa besar bagi penyebaran Islam di Langkat dan sekitarnya. (Mariani)