Tarutung , MWT – Pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai sebagai langkah politik yang wajar dalam menjaga stabilitas nasional. Partai Golkar memandang komunikasi kedua tokoh tersebut sangat berdampak mengesankan dan positif bagi bangsa ini.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Komisi Kode Etik Partai Golkar, Anton Sihombing, saat bincang bincang di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Rabu (14/5/2025), yang menilai bahwa pertemuan itu tidak perlu diperdebatkan dengan cara yang berlebihan.
Soal adanya pertemuan itu sah-sah saja. Bahkan menunjukkan bahwa proses hilirisasi politik berjalan dengan baik dengan indikatornya jika hilirisasi politik berjalan lancar, maka akan berdampak pada penurunan angka pengangguran dan mempercepat kemajuan bangsa,” ujar Anton kepada wartawan.
Ia juga menyatakan optimisme terhadap arah masa depan Indonesia. Menurutnya, stabilitas politik pasca-Pemilu 2024 menjadi modal penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Tanggapi Isu Ijazah Presiden Jokowi
Terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali mencuat di ruang publik, Anton Sihombing menyebut isu tersebut tidak berdasar dan berpotensi merusak wibawa kepala negara.
“Saya percaya ijazah Jokowi sah, Isu itu hanya menjatuhkan citra beliau, saya secara pribadi bukan sebagai pembela Jokowi, tapi saya pembela kebenaran dan menegakkan keadilan,” tegasnya.
Anton juga mencurigai adanya kelompok tertentu di balik munculnya isu tersebut. “Saya curiga ada klub atau kelompok yang sengaja memprovokasi. Ini harus menjadi perhatian semua pihak agar tidak merusak tatanan demokrasi,” katanya.
Partai Golkar, lanjut Anton, tetap berkomitmen menjaga etika politik yang sehat, serta mendukung pemerintahan dan transisi kepemimpinan yang kondusif demi kemajuan bangsa Indonesia saat ini dan kedepannya. ( Pembela butarbutar )