Batam, MWT – Tempat Pemakaman Umum (TPU) Taman Langgeng Sei Panas, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang dikelola Yayasan Nurul Khair Madani masih dalam pembenahan.
Sebagaimana diketahui, kejadian longsor itu diketahui terjadi pada pagi pukul 09.30 WIB di blok Kamboja dan Kamboja bawah, Jumat (21/6/2024). Puluhan makam tertimbun tanah yang tergerus bersama hujan deras.
Pantauan Media Warta Tipikor, Senin (24/6/2024) kondisi lahan masih seperti sediakala. Pengelola makam, Adi Susanto dan petugas lapangan yang akrab dipanggil Pak Unyil menguraikan evakuasi yang dilakukannya. “ Total jenazah yang dievakuasi hari ini sudah 5 jenazah, “ ujar Adi Susanto.
Dalam wawancara dengan pengelola makam ini, disebutkannya, pihak yayasan melakukan evakuasi secara manual.
Pengerjaannya melibatkan pengurus yayasan dan beberapa relawan dari ahli waris yang berkesempatan datang. Untuk itulah, bantuan dari pihak lain sangat dibutuhkan guna percepatan pembersihan makam.
Kondisi lahan TPU yang longsor sudah dilaporkan ke pihak kalurahan, kepolisian dan dinas terkait. Namun saat di lapangan, awak media tidak menemui satu pun aparat pemerintah membantu evakuasi.
Selain itu, medan yang ada di TPU terkesan cukup sulit dijangkau alat berat. Lahan dengan kemiringan tertentu serta tekstur yang liat diduga menjadi pertimbangan mendatangkan peralatan tersebut.
Kamboja
Sebelumnya , pengelola TPU Sei Panas, Erika Andriani mengatakan kejadian longsor itu diketahui terjadi pada pagi tadi pukul tanah 09.30 WIB. Longsor yang terjadi di blok Kamboja itu pertama kali dilaporkan oleh warga sekitar.
“Kejadiannya pukul 09.30 WIB, ada warga yang tinggal di dekat sana melaporkan kepada kami. Lokasi longsor itu blok Kamboja atas dan Kamboja bawah yang berdampak,” kata Erika, seperti dikutip dari detik.com, Jumat (21/6/2024).
Erika menyebut akibat longsor tersebut diperkirakan lebih dari 30 makam di blok Kamboja terdampak. Ia menyebut saat ini pihaknya masih mendata untuk memastikan makam yang terdampak tersebut.
“Kemungkinan blok Kamboja atas ada 6-8 makam yang ikut tergerus. Yang tertimpa longsor ada 20-30 an makam, ini blok Kamboja bawah kami belum tahu pasti. Karena kebetulan kami baru mengelola dan masih dilakukan pendataan. Karena tahun 2022 pengurus TPU belum kami, sehingga sedikit kesulitan untuk menghubungi ahli waris,” ujarnya.
Erika menyebut sejauh ini baru tiga ahli waris yang makam keluarganya terkena longsor mengkonfirmasi ke pengelola. Kejadian longsornya makam itu juga telah dikoordinasikan pengelola TPU ke instansi terkait dan kepolisian
“Baru 3 ahli waris yang mengkonfirmasi. Tadi sudah koordinasi dengan dinas pemakaman dan dinas terkait. Ke Polsek juga sudah dikoordinasikan untuk mengetahui pasti penyebabnya,” ujarnya.
“Kemungkinan karena hujan, tapi ada yang mengatakan akibat saluran pembuangan limbah rumah warga sekitar yang mengarah ke makam. Makanya kami minta kepolisian untuk mencari tau,” ujarnya.
Erika meminta kepada ahli waris yang makamnya berada di blok Kamboja agar mengkonfirmasi ke pengelola TPU. Hal itu untuk memudahkan proses evakuasi.
“Bagi ahli waris yang merasa keluarganya dimakamkan di blok tersebut agar mengkonfirmasi ke kami, agar memudahkan pendataan saat evakuasi,” ujarnya.(M Zulkifli/ Nadin Cahaya SA)