Toba, MWT – Munculnya dugaan praktik pencucian raport di tingkat SLTP Balige dijelaskan Direktur SMA Negeri 2 Soposurung Balige Kabupaten Toba diwakili Argon Situmorang S.Si dalam rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Toba dipimpin Ketua anggota Komisi C, Robinson Sibarani bersama Patuan Pardede Senin (1/7/2024).
Disebutkan Argon, setalah maraknya di masyarakat Balige dugaan pencucian rapor pihaknya langsung menemui dan berkomunikasi dengan Yayasan Budidarma Balige. Dikatakannya, dua siswa ada perbedaan nilai pada pendaftaran dengan hasil rapor.
Keduanya tidak mendaftar ulang setelah diumumkan siswa baru tahun ajaran 2024/2025. Total siswa yang tidak mendaptar ulang 5 siswa, tutur Argon Situmorang.
Sebelumnya, Ketua Komisi C Robinson Sibarani pada pembukaan RDP menegaskan sejak ia lahir baru kali ini terjadi di SLTP yang dikelola yayasan agama. ” Saya malu mendegarnya dan marak dimana mana, “ ujarnya.
Direktur Sekolah Budidarma Robert Simbolon menyampaikan, sekolah yang dipimpinya tidak ada melakukan cuci rapor. Ia juga mengelak soal nilai rapor yang berbeda.
Komisi C meminta. Kadis Pendidikan Ricardo Hutajulu dan kantor cabang Dinas Pendidikan propinsi Sumatera Utara wilayah 8 Jhon Sohartono Purba segera memantau kondisi ini. Dugaan pencucian rapor jangan terulang lagi tahun mendatang, tutur Robinson.
RDP dihadiri Kadis Pendidikan Toba, kacab pendidikan Propinsi, kepala sekolah SLTP dan Direktur SMAN. 1 Balige A. Samosir dan lainya.
Komisi C , mengimbau melakukan yang terbaik. Jika benar dilakukan pencucian rapo yang korban adalah siswa, ucap Robinson Sibarani.(Julius P. Siahaan).
