Lubuk Pakam, MWT – Sejumlah wali siswa SMP Negeri 1 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, menyampaikan keluhannya atas dugaan adanya arahan dari oknum guru dan kepala sekolah terkait pembelian seragam sekolah, pakaian olahraga dan buku lembar kerja siswa (LKS) melalui pihak tertentu.
Orang tua siswa mengungkapkan, mereka diarahkan membeli pakaian seragam bagi siswa kelas VII ke penyedia barang yang diduga ditunjuk pihak sekolah.
“ Kami merasa terbebani karena harga seragam tersebut cukup mahal, dan kualitasnya bahan yang kami terima tidak sebanding harganya,” ujar satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, orang tua siswa juga menyoroti pembelian buku LKS untuk kelas VII, VIII, dan IX yang berlangsung beberapa tahun terakhir. Buku-buku tersebut diperoleh dari rumah pribadi yang diduga sebagai vendor penyedia barang. Lokasinya tidak jauh dari sekolah. Harga buku LKS bervariasi, namun secara umum dinilai memberatkan.
“Setiap tahun anak kami selalu diminta membeli LKS. Kami tidak tahu kenapa sekolah tidak menyediakan solusi lain yang lebih terjangkau,” keluh orang tua siswa kelas IX.
“Sewaktu rapat orang tua siswa baru, oknum mengatasnamakan komite mengarahkan pembelian itu “, ungkap seorang wali siswa.
Sekaitan dengan informasi dari wali siswa, awak media ini meminta penjelasan dari pihak sekolah dengan melayangkan surat konfirmasi. Kepala SMPN 1 Lubuk Pakam tidak merespon secara tertulis menyangkut konfirmasi tersebut. Ia hanya memberi jawaban singkat pesan selular., “Apalah maksud abg ni,” katanya singkat
Evaluasi
Menanggapi hal ini, pemerhati pendidikan Deli Serdang, Sawaludin, meminta Bupati Deli Serdang, dr. H. Asri Ludin Tambunan, M.Ked(PD), Sp.PD,turun tangan mengevaluasi dan meninjau kembali kinerja kepala sekolah SMPN 1 Lubuk Pakam.
“Kami berharap ada perhatian dan langkah konkret dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, guna menjamin transparansi dan keadilan dalam proses pendidikan, tanpa membebani wali murid dengan pengeluaran-pengeluaran yang tidak resmi,” tegas Sawaludin mengakhiri. (EP)