Berita  

Diduga Aktivitas Cut and Fill PT SUG di Nongsa Tak Berizin 

Aktifitas pengerugan bauksit di Nongsa Batam berlangsung tanpa pengawasan instansi terkait.

Batam, MWT — Aktivitas pemotongan dan pengerukan bukit (cut and fill) yang dilakukan oleh PT SUG di kawasan Taiwan, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, menuai sorotan dari masyarakat. Kegiatan yang dilakukan siang dan malam, tersebut diduga belum mengantongi izin resmi. Kabarnya mendapat dukung­an dari oknum  pers tertentu.

Pantauan lapangan menunjukkan sejumlah alat berat ekskavator dan dump truck hilir-mudik mengangkut material tanah tanpa papan proyek, izin lingkungan, maupun dokumen UKL-UPL atau AMDAL yang menjadi prasyarat utama kegiatan serupa. Parahnya, truk pengangkut tidak menggunakan terpal penutup sehingga menimbulkan polusi debu dan risiko kesehatan bagi warga sekitar.

Seorang pria disebut sebagai pengawas proyek mengakui bahwa kegiatan tersebut dilakukan oleh PT SUG dan beroperasi dua shift, dari siang hingga pagi, namun ia tidak mengetahui detail legalitas proyek.

Sementara pria lain disebut sebagai perwakilan perusahaan, mengklaim bahwa seluruh izin telah lengkap dan dapat dicek ke BP Batam. Meski demikian tidak ada dokumen yang ditunjukkan kepada publik terkait legalitas aktivitas tersebut.

Jika benar dugaan bahwa aktivitas ini tidak berizin, maka PT SUG dapat melanggar UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta UU No. 3 Tahun 2020 tentang Minerba yang mengatur tentang Izin Usaha Pertambangan (IUP). Pelanggaran ini dapat dikenai ancaman pidana hingga 5 tahun penjara dan denda Rp100 miliar.

Informasi yang diperoleh juga menyebutkan bahwa kegiatan tersebut diduga mendapat perlindungan dari oknum yang berperan menekan pemberitaan dan menghalangi kerja jurnalistik di lapangan. Jika hal ini benar, hal ini mencederai integritas profesi pers dan menghambat fungsi kontrol sosial media terhadap dugaan pelanggaran hukum lingkungan.

Kerusakan visual akibat aktivitas cut and fill sudah terlihat jelas. Bukit di kawasan Kabil tampak terkikis parah tanpa vegetasi, dan lumpur mengalir ke jalan raya saat hujan, membahayakan pengguna jalan. Warga sekitar mengaku resah akibat debu yang beterbangan setiap hari. (Zul)