Tarutung, MWT – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, membuka dapur umum diarea Kantor Bupati untuk melayani kebutuhan makanan para petugas yang terlibat dalam penanganan bencana. Sementara itu, titik-titik bencana tersebar di sejumlah wilayah cukup jauh dari pusat kota, seperti kecamatan Adiankoting, Pahae jae dan Parmonangan.
Kepala Dinas Infokom Tapanuli Utara, Hendrik Surbakti saat ditanya media di sekitar kantor bupati usai temu konferensi pers pada Kamis (27/11/2025) membenarkan kalau dapur umum itu memang diperuntukkan bagi para petugas.
Dia juga menyebutkan bahwa di lokasi-lokasi bencana pihak terkait telah mendirikan dapur umum tersendiri untuk para korban yang terdampak bencana, agar tidak jauh dari pusat utama posko dapur umum yang ada dikantor bupati ini, ujarnya.
Meskipun demikian, seorang warga Tapanuli Utara yang enggan identitasnya disebutkan, mengaku heran dengan keberadaan dapur umum di kantor bupati, karena seyogyanya “Yang membutuhkan dapur umum adalah korban bencana dan petugas yang bersentuhan dengan kejadian, ini kenapa malah dibuat di Kantor Bupati ?” ucapnya keheranan.
Ia bahkan menduga keberadaan dapur umum tersebut berpotensi menjadi pemborosan anggaran dan menguntungkan pihak-pihak tertentu, dan sepertinya “keberadaan dapur umum itu hanya untuk pegawai yang ada dikantor bupati, jadi ini semacam akal-akalan pengeluaran anggaran saja, saat ini Rakyat yang tertimpa bencana membutuhkan bantuan, tapi sepertinya fasilitas justru dinikmati pejabat,” katanya dengan nada sinis.
Warga tersebut juga meminta aparat penegak hukum, termasuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), untuk mengaudit penggunaan anggaran dapur umum di Tapanuli Utara. Ia khawatir adanya dugaan pengelolaan dana yang tidak tepat sasaran.
Dan dari pantauan di kantor bupati, tampak sejumlah pegawai pemerintah sedang lalu lalang mengambil makanan dari dapur umum yang fasilitasnya sangat terkesan eksklusif.(TU1)
