Berita  

Dalih Lomba Cantik Kelas, Siswa SMAN 1 Bilah Hilir Dikutip Rp20.000 

Labuhanbatu, MWT –  SMA Negeri 1 Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, mengadakan perlombaan antar siswa  kelas X sampai kelas XII dengan tema mempercantik ruang kelas belajar. Beralaskan hal itu, siswa – siswi dikenakan pembayaran Rp20.000 per orang untuk biaya pembelian cat dinding.

Selain membeli cat, kemudian para siswa diminta melakukan pengecatan dinding ruang kelas belajar masing – masing agar terlihat cantik.

Perlombaan yang dilakukan oleh pihak guru di sekolah tersebut, menuai kritik dari beberapa wali murid. Sebab, perlombaan itu diduga menghindari pemakaian dana BOS.

“Perlombaan seperti itu tidak relevan, tidak ada kontribusi positif bagi siswa dari perlombaan seperti itu. Saya menduga perlombaan itu modus menghindari penggunaan dana BOS,” sebut salah seorang wali murid SMAN 1 Bilah Hilir kepada awak media ini, Sabtu,( 31/08/2024).

Sumber menyebutkan, biaya perawatan sarana dan prasarana sekolah dianggarkan dalam dana BOS. Ada pun yang dimaksud dalam item itu, perbaikan bangku atau meja belajar, kebersihan sekolah, juga termasuk pengecatan dinding sekolah.

“Karena itu saya menduga perlombaan itu akal – akalan  menghindari dana BOS. Sebab, dalam SPJ BOS termasuk biaya pembelian cet dinding ruang kelas dan upah tukang mengecat. Kenapa biaya beli cat dan yang mengecat malah jadi siswa ,”sebut sumber.

“Menurut saya perlombaan itu hanya modus agar tidak timbul problem siswa dikutip buat beli cat dinding, maka dibuatlah sebagai bentuk perlombaan mempercantik ruang kelas,” timpal rekan sumber yang mengaku sebagai wali murid juga di SMAN1 Bilah Hilir.

Biaya pengecatan ruang kelas yang dikutip dari siswa sebesar Rp 20.000 bila dikalkulasi secara global cukup lumayan besar.

“Kalau tak salah ingat saya, jumlah siswa di sekolah itu hampir 8 ratusan. Kita hitung saja, 750 siswa dikali 20 ribu totalnya 15 juta. Kan cukup lumayan besar itu,” sebut sumber lagi.

“Apa tak ada perlombaan lain yang bisa dibuat ? Misalnya cerdas cermat antar kelas, atau perlombaan dibidang olah raga antar kelas juga. Kok lomba mempercantik ruang kelas dan mengutip biaya dari siswa untuk beli cat. Wajib diperiksa tuh kasek, Wakasek, bendahara BOS dan guru di sekolah itu,” tegas sumber.

Selain biaya untuk pembelian cat, lanjut sumber, siswa juga disuruh membeli simbol yang telah disediakan oleh oknum guru sebesar Rp 25.000.

Pengadaan simbol oleh oknum guru dinilai menjadi ajang bisnis. Padahal, untuk pengadaan simbol dan diberikan kepada siswa dapat dianggarkan lewat dana BOS.

“Kalau bisa dianggarkan dari dana BOS, kenapa siswa harus membelinya ? Kita sangsikan, dalam SPJ BOS dimasukkan belanja barang habis pakai salah satunya simbol. Padahal siswa beli sendiri,” ungkap sumber.

Namun menurut kepala sekolah, perlombaan pengecatan dinding ruang kelas dan biaya beli cat inisiatif siswa, kata sumber tadi.

”  Dugaan akal – akalan itu semakin jelas siswa dikambinghitamkan.  Apa mungkin siswa dari kelas X sampai kelas XII itu bisa satu ide buat perlombaan menentukan biaya pembelian cat dinding kelas ,”sahut rekan sumber menimpali.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bilah Hilir Darmin M,Pd saat dikonfi rmasi di ruang kerjanya soal adanya kutipan, mengaku baru tahu tentang hal itu.

“Saya saja baru tahu hari ini Pak tentang hal itu. Kalau soal kutipan dari siswa 20 ribu rupiah itu inisiatif siswa Pak,”dalih Darmin.

Disoal, apakah tidak ada perlombaan lain yang bisa dibuat, seperti dibidang olah raga, voli atau lainnya, Darmin mengaku ke depannya akan memprogramkan perlombaan dibidang olah raga. “Saya kan baru 1 tahun bertugas di sini Pak,”kilahnya.

Soal pembelian simbol seharga Rp25.000,  Darmin berdalih bahwasannya sejak kepemimpinan kepala sekolah yang sebelumnya sudah terjadi penjualan simbol sekolah .

“Bukan soal cukup atau tidak dana BOS Pak, tetapi dari masa kepala sekolah yang dulu sudah ada jual beli simbol begitu di sekolah ini Pak,”terangnya.

Saat konfirmasi tersebut Darmin menyebutkan beberapa nama wartawan berinisial FS, SR sebagai komite di SMA Negeri 1 Bilah Hilir. (Tom).