Samosir, MWT – Assesor UNESCO, yakni Prof. Jose Brilha (Portugal), dan Dr. Jeon Yongmun (Korea Selatan) mengunjungi sejumlah Geosite di Kabupaten Samosir, pada Rabu (23/7/2025). Kunjungan ini merupakan hari kedua dalam rangkaian revalidasi status UNESCO Global Geopark (UGG) Kaldera Toba.
Kunjungan ini didampingi oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp), SAB, Asisten, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Samosir dan sejumlah OPD terkait.
Tiba di Samosir, tim assesor bergerak menuju Huta Siallagan yang merupakan bagian Geosite Ambarita-Tuktuk-Tomok. Di tempat ini, tim assesor mendapat penjelasan tentang sejarah Huta Siallagan.
Selanjutnya, assesor menuju SMK Negeri 1 Simanindo di Kelurahan Tuktuk Siadong, untuk melihat sejauh mana upaya dalam meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya warisan geologi dan lingkungan sekitar, serta untuk mendorong partisipasi aktif dalam pelestarian geopark.
Prof. Jose Brilha dalam kesempatan ini berpesan kepada siswa/i SMK Negeri 1 Simanindo agar terus mempelajari tentang geopark.
“Kalian tinggal di kawasan yang spesial, daerah kombinasi antara warisan budaya dan warisan geologi. Maka penting untuk mempelajari, memahami dan melindungi warisan ini kedepan”, kata Prof Brilha.
Hal yang sama disampaikan oleh assesor Dr. Jeon Yongmun. Untuk membuat kawasan geopark ini lebih baik maka penting untuk memahami apa yang ada disekeliling kalian. Ini adalah tempat yang spesial, katanya.
Pada saat jamuan makan siang di Tabo Cottage, Tuktuk Siadong, Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk, SE, MM berkesempatan menyampaikan selamat datang kepada Tim Assesor UNESCO yang hadir.
“Atas nama masyarakat dan pemerintah, saya mengucapkan selamat datang di Samosir Negeri Indah Kepingan Surga, Titik Awal Peradaban Batak. Kami ingin menyampaikan bahwa ada 16 geosite di kawasan Geopark Kaldera Toba, 5 diantaranya berada di Kabupaten Samosir dan 1 pusat informasi Geopark Kaldera Toba yang berlokasi di bahu Gunung Pusuk Buhit”, kata Ariston.
Kelima Geosite tersebut jelas Ariston, adalah Geosite Tele- Efrata-Sihotang, Geosite Pusuk Buhit, Geosite Huta Tinggi Sidihoni, Geosite Simanindo- Batu hoda, dan Geosite Ambarita-Tuktuk-Tomok yang kaya dengan warisan geologi dan budaya dan merupakan titik awal pertumbuhan pariwisata dan menjadi kawasan akomodasi perhotelan.
Ariston menyampaikan bahwa masyarakat dan pemerintah Kabupaten Samosir bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat berkomitmen merawat serta melestarikan geo diversity, bio diversity dan culture diversty yang ada di kawasan Geopark Kaldera Toba untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.
Selanjutnya, Tim Assesor bergerak ke Kampung Ulos Huta Raja di Desa Lumban Suhisuhi Toruan dan Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba di Sigulatti. (S1)