Medan, MWT – Sejumlah alumnus Universitas Sumatera Utara (USU) mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta pada Selasa, 16 September 2025. Mereka mendukung komisi antirasuah memanggil ulang Rektor USU, Muryanto Amin, untuk diperiksa dalam perkara dugaan korupsi pembangunan jalan di Sumatera Utara yang menyeret eks Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Topan Obaja Putra Ginting.
Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni USU (PP IKA USU), Selwa Kumar, mengatakan kedatangannya ke KPK untuk memberikan dukungan moril.
“Kebetulan nama rekan kami, Muryanto Amin, yang saat ini menjabat Rektor USU disebut oleh KPK sebagai sirkel Bobby Nasution dan Topan Ginting. Jika ini tidak dituntaskan maka USU akan tersandera kasus Topan Ginting,” katanya saat dihubungi Selasa, 16 September 2025, sebagaimana disiarkan Tempo.
Selwa Kumar menuturkan kerja penyidik KPK dalam menangani perkara Topan Ginting terkesan melambat sejak operasi tangkap tangan 26 Juni 2025. Ia pun jadi curiga KPK sungkan memeriksa Muryanto Amin. “Karena itu saya menyerahkan surat kepada Dewan Pengawas atau Dewas KPK agar mengawasi perkara korupsi pembangunan jalan di Sumatera Utara,” ujarnya.
Senada dengan Selwa Kumar, Ketua Forum Penyelamat USU, Taufik Umar Dani Harahap, menyatakan alumnus USU mendukung KPK segera menjelaskan status Muryanto Amin di kasus korupsi ini. Menurut dia, pihaknya mendapat informasi KPK akan memeriksa Muryanto sebagai saksi ahli. “Setelah kami konfirmasi KPK menyatakan Muryanto Amin dipanggil sebagai saksi fakta.” katanya.
Taufik mengatakan Forum Penyelamat USU juga menyerahkan sejumlah bukti dugaan korupsi di lingkungan kampus sejak 2021 hingga 2024 kepada KPK. Salah satunya kelebihan pungutan Uang Kuliah Tunggal (UKT) jalur mandiri. “Temuan BPK ada kelebihan pungutan Rp10,9 miliar.” ujar dia.
Selain kelebihan pungutan UKT, sambung Taufik, ia menyerahkan bukti dugaan korupsi proyek pembangunan kolam retensi USU dan pembangunan Plaza UMKM Square USU. Kedua peroyek ini hasil kerja sama dengan pemerintah Kota Medan semasa pemerintahan Wali Kota Bobby Nasution. (Tmp)