Toba, MWT – Sasaran ekonomi sebesar Rp 5, 3 – 6 % namun seiring dengan pemangkasan dana transfer umum dari pemerintah pusat merupakan pukulan telak bagi pemerintah daerah termasuk Pemkab Toba, yang masih tergantung pada dana transfer pusat.
Hal ini menjadi fokus perhatian Fraksi PDI Perjuangan dalam rapat Paripurna DPRD Toba yang dipimpin ketua Dewan Franshendrik Tambunan dan wakil tua DPRD. Terlihat hadir Bupati Toba Effendi D. P Napitupulu. Wabup Audi Murphy Sitorus dan staf kadis kepala dinas Toba.
Fraksi PDI Perjuangan terdiri dari, Parasian Tampubolon, Ir Pidel Hutahaean, Hidup Tambunan, Yunior Hutapea, Elwinna Sitorus dan Franshendrik Tambunan. Fraksi tersebut meminta pemerintah Toba agar lebih cermat untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Dijelaskan, pajak sebagai penyumbang PAD supaya dapat lebih dimaksimalkan penerimaanya. Disebutkan, lebih dilakukan pendekatan dengan humanis, sehingga wajib pajak dapat melunasi kewajibanya dengan kesadaran.
Sekaitan itu fraksi meminta agar dilakukan kajian untuk penambahan PAD di luar pajak. Misalnya pendapatan dari sewa alat – alat pertanian berupa traktor dan alat pemotong padi.
Namun, fraksi ini melihat kondisi alat – alat pertanian tidak bermanfaat buat petani. Alat – alat pertanian kebanyakan menjadi penghuni bengkel. Oleh sekaitan itu, diminta Kadis pertanian dapat memaksimalkan pemakaian alat tersebut. (Julius P. Siahaan)
