Lahan Dicaplok PT SMS Warga Kalbar Minta Tolong Presiden  

Kades Mensubang Ria Andriawan (kiri) mengkorfirmasi kebijakan PT SMS kepada operator alat berat di lokasi lahan warganya.

Ketapang, Kalbar, MWT – Hasil pertemuan korban yang merasa lahannya diduga dicaplok PT Sandai Makmur Sawit (PT SMS), dengan Kades, Polsek dan Camat, 30 Desember 2024, diabaikan. Itu sebabnya, saat turun ke lokasi lahan, Jumat (3/1/2025) parapetani meminta Presiden Prabowo Subianto berkenan menolong mereka.

Arfandi, yang menyampaikan hal itu menambahkan, tindakan PT SMS tergolong membabibuta. Lahan mereka yang berisi tanaman keras seperti karet dan sawit dirambah, dirusak dan dicaplok tanpa sosialisasi.

“ Kami minta tolong bapak Presiden Prabowo. Kami orang lemah yang sering menjadi korban. Sedikit saja bertindak risikonya penjara, “ ujar Arfandi sambil menyebutkan rekannya sudah masuk penjara karena mempertahankan haknya

Sedangkan rekannya Hendri, menambahkan, lahan mereka terlanjur semua sudah poranporanda akibat tindakan PT SMS. “ Kami akan tuntut ganti rugi, “ ujarnya mewakili rekan sesama petani.

Kebun warga sebagian besar sudah rata dengan tanah pasca alat berat melibat tanaman warga.

Surat Kades

Kades Mensubang Ria Andriawan, sebelumnya sudah melayangkan surat resmi kepada PT SMS. Namun kabarnya tidak direspon. Dalam surat itu , ia meminta perusahaan perkebunan tersebut menghentikan aktifitasnya dalam membuka lahan.

Surat ini diterbit Kades berawal dari warga desa melaporkan adanya perusakan lahan tanggal 28 Oktober 2024, pukul 10.45 WIB dilakukan PT SMS di Desa Mensubang dan Desa Penjawaan.

Camat Nanga Tayap

Demikian juga ,Camat Kecamatan Nanga Tayap, Sabran,SH,MH.  Kepada awak media Sabtu (28/12/2024) dikatakannya, setiap masalah harus diselesaikan bukan dihindari.

Hal ini disampaikannya, pasca aktifitas PT SMS melakukan pembukaan lahan namun merusak kebun warga. “ Saya berharap keduabelahpihak duduk bersama mencari jalan keluarnya, “ kata Camat ini.

Operator PT SMS

Kades Mensubang Ria Andriawan yang langsung memantau pencaplokan kebun warga, menanyai operator alat exavator PT SMS serta mengkonfirmasi kebijakan perusahaan .

Mulai dari alasan pencaplokan kebun warga, target PT SMS sampai kepada respon atas suratnya dipertanyakan Kades.

Dengan lugas dan terus terang, operator mengatakan,  sebenarnya ia sendiri tidak tega melakukan tugasnya. Seandainya ia di pihak warga pemilik kebun, ia merasakan hal yang sama.

“ Tapi, sebagai karyawan saya diminta bertanggung jawab dengan pekerjaan ini. Ada peta kerja dan target yang harus dilakukan, “ ujarnya.

Menjawab Kades Mensubang Ria Andriawan, operator mengaku 5 rekannya sudah dipecat karena tidak mengerjakan tugasnya. “ Yang menyuruh saya Pak Jumadi dan Edi Sitompul, “ ujarnya menjawab pertanyaan Kades.

Hendri dan Arfandi ( depan ) mewakili warga menyampaikan aspirasi dan permohonannya kepada Presiden Prabowo.

Tumbang

Lahan perkebunan warga terpantau sudah rata dengan tanah. Tumbuhan yang ada seperti karet, durian dan sebagian sawit dilibas alat berat sesuai arahan manajemen PT SMS.

Pedoman peta kerja yang diberikan perusahaan kepada operator alat berat, zona hijau boleh dikerjakan, dan zona putih tidak boleh disentuh.

Keluhan warga yang kebunnya digusur sudah disampaikan kepada pimpinannya. Namun, tanggapan dari pihak perusahaan hanya meminta warga datang ke kantor perusahaan.

Kades Mensubang, Ria Andriawan, menyayangkan sikap PT SMS yang mengabaikan imbauan Camat dan Kapolsek. Perusahaan seharusnya menghormati proses penyelesaian masalah yang diupayakan pemerintah setempat.

“Kami sudah memberikan peringatan agar aktifitas penggusuran distop sampai ada solusi. Namun, perusahaan tetap melanjutkan aktifitasnya tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap warga,” ujarnya.

Kades yang mengaku baru bertugas disana, mengatakan, pihaknya akan mempertanyakan legalitas PT SMS ke berbagai pihak terutama Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“ Kades sebelumnya menginformasikan, legalitas PT SMS  ini belum kuat. Mereka tidak melakukan sosialisasi bahkan warga kabarnya belum melepas hak atas lahannya kepada perusahaan, “ ujarnya tegas.(Jajir/Red)