Sumbar,Solok, MWT – Walinagari Alahan Panjang Dahri, SH, Rabu (21/08), mengatakan, nama desa wisata di daerahnya ialah Desa Wisata Danau Di Ateh Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
Perjalanan menuju desa wisata itu berkisar lebih kurang 6 jam perjalanan, yakni 2 jam perjalanan dari Jakarta menuju Padang menggunakan transportasi pesawat, selanjutnya 4 jam perjalanan dari Padang menuju desa wisata Alahan Panjang yang jaraknya kurang lebih 60 Km, ujarnya.
Dalam perjalanan menuju Desa Wisata Alahan Panjang pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang cukup luar biasa. Mulai dari pemandangan bukit barisan, Gunung Talang, kebun teh dan terakhir akan disambut keindahan alam Danau Kembar dengan suhu udara yang dingin. Sebagaimana sebutannya Alahan Panjang Nagari Dingin Tanpa Salju,kata Dahri, SH.
Nagari Alahan Panjang sebelumnya juga sudah meraih beberapa prestasi diantaranya Nagari Terbaik I Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008, Wisata Bursa Inovasi Desa, Juara II Nagari Terbersih Tingkat Kabupaten Solok Tahun 2022, dan Lencana Desa Mandiri Tahun 2023.
Ketua Pengelola Desa Wisata Alahan Panjang Vega Denia Surya dalam sambutannya mengatakan, daya tarik Desa Wisata Alahan Panjang ialah pemandangan alamnya yang indah. Didukung dengan wilayah perbukitan dan keberadaan Danau Diateh yang merupakan bagian dari Danau Kembar. Udara yang sejuk dan suhunya yang dingin sehingga desa wisata ini sering disebut dengan Nagari Dingin Tanpa Salju.
Selain dari daya tarik alam, juga memiliki daya tarik wisata buatan seperti wisata Balai Sawah Tangah yang merupakan pasar wisata dengan tema kearifan lokal. Dibangun bersama dengan Pokdarwis dan masyarakat. Letaknya di pinggir Danau Diateh tepatnya di Jorong Usak Nagari Alahan Panjang,”ucapnya.
Ciri khas dari pasar ini ialah pakaian yang dikenakan parapedagang merupakan pakaian tradisional nenek moyang atau biasa disebut baju Saisuak. Berbelanja di pasar ini nantinya hanya bisa menggunakan koin yang disediakan. Untuk mendapatkan koin ini pengunjung bisa menukarkannya dengan uang tunai atau pun bisa secara cashless dengan metode scan QRIS di gerbang masuk Balai Sawah Tangah ini, katanya.
Vega Denia Surya juga menjelaskan, kawasan ini juga memiliki kesenian dan kebudayaan, dimana dalam menjaga kelestariannya bersama-sama berkolaborasi antara Niniak Mamak, Bundo Kanduang dan para generasi muda di Alahan Panjang.
Dalam Hal Ekonomi Kereatif (Ekraf), selain dari kuliner juga memiliki kriya pengrajin kayu. Hal ini dapat dilihat dari bangunan – bangunan dan villa yang ada di Desa Wisata Alahan Panjang ini. Untuk kulinernya sendiri selain dari masakan tradisional juga memiliki kuliner lamang hitam (Lamang Siarang) satu-satunya di Indonesia dan bisa ditemukan di sini.
Dalam hal fashion atau pakaian saat ini tengah dikembangkan Batik Motif Lado Kambuik yang merupakan Cabe Asli Alahan Panjang dengan pewarna alami buah asli Alahan Panjang Terong Pirus. Untuk hak paten dari motifnya sudah didapatkan dari Kemenkumham.Untuk pewarnanya saat ini masih dalam proses kepengurusan, ujarnya.
Terkait akomodasi di Desa Wisata Danau Di Ateh Alahan Panjang pengunjung tidak perlu khawatir, karena disini sudah dilengkapi guest house, home stay, villa maupun hotel, sanitasi/toilet pengunjung tidak perlu khawatir karena disediakan sarananya sepanjang desa wisata.
Karena saat ini sudah memasuki era digital, Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang juga sudah menggunakan teknologi digital dalam promosi, pengurusan administrasi dan keuangan, sambungnya.
Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang juga memiliki maskot yakni seekor Naga yang disebut Nagote (Naga Danau Diateh), hal ini diangkat dari legenda terbentuknya Danau Kembar. (Dion)