Kendawangan, MWT – Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Natai Kuini Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Kalbar, Triadi, memrotes serta menolak pembangunan Cable-Way Transportation System atau “Cabel-Way” yang diduga dibangun PT BSS.
Dalam video yang disampaikan kepada Media Warta Tipikor, Triadi terlihat mengitari “Cabel-Way” yang sudah berdiri. Bersama tokoh adat dan sejumlah warga, alat trasportasi perkebunan kelapa sawit ini diamati pemanfaatannya.
Triadi yang ditanyai tentang “Cabel-Way” itu, mengatakan, program PT BSS sangat merugikan masyarakat Desa Natai Kuini dan Air Hitam.
“Cabel-Way”, menurut Triadi tidak pernah dibicarakan pembangunannya dengan pemerintahan desa. Pihaknya mengherankan kebijakan PT BSS yang melakukan pembangunan tanpa kordinasi.
BPD Natai Kuini berencana meminta pertanggungjawaban PT BSS atas inisiatifnya tanpa mengikutsertakan pemerintahan desa. Alasanya, ruas jalan itu sejak awal disepakati akses warga Desa Natai Kuini – Air Hitam.
Sampai berita ini disampaikan ke redaksi, bangunan “Cabel-Way” dikabarkan masih berdiri tegak. Akibatnya, warga yang terbiasa melintasi jalan tersebut mengalami kesulitan.
Sejumlah perkebunan kelapa sawit yang berbukit – bukit serta lahan gambut, memilih “Cable-Way Transportation System” untuk transportasi. Fungsinya mengangkut buah sawit dalam keranjang yang digantung pada kabel baja dan ditarik oleh motor.
Informasi yang diunduh dari berbagai sumber bahwa “Cable-Way Transportation System” ini menelan biaya pembangunannya sekira Rp450 juta per kilometer. ( Natalius )
