Labuhanbatu, MWT – Jaringan Aktivis Mahasiswa (JAM) Labuhanbatu Raya, Selasa (26/3/2024) mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu agar memanggil dan memeriksa Kadis Perindag Kabupaten Labuhanbatu atas pembiaran pasar rakyat Sioldengan dan pasar Rakyat Aek Nabara yang sampai saat ini belum juga beroperasi .
Kordinator aksi (Korlap) unjuk rasa tersebut,Jepril, mengatakan pasar rakyat Sioldengan dan pasar rakyat Aek Nabara terkesan menghambur hamburkan uang negara dan menjadi pertanyaan besar adanya kepentingan untuk mengambil keuntungan pribadi
“Kami menduga, mereka tidak melakukan kajian terlebih dahulu terhadap pembangunan pasar rakyat, padahal untuk pembangunannya telah memakan uang negara yang jumlahnya cukup fantastis,” ungkap Korlap JAM itu
Jepril, juga mengatakan pihaknya turun kejalan bukan tanpa sebab, namun menuntut agar penegakan hukum itu berjalan sebagaimana mestinya.
“Agar hal – hal seperti ini dapat dikontrol oleh penegak hukum yang ada, terkhusus Kejari Labuhanbatu. Karena kajian kami bersama – sama mengenai pembangunan pasar rakyat didua lokasi tempat yang berbeda di Labuhanbatu tidak dilakukan pengoperasian,” tegasnya
Selain itu kata Japril, peresmian secara sah untuk pasar rakyat itu pun tidak ada, jelas mengundang dugaan – dugaan adanya tindakan korupsi yang menghabiskan uang negara.
“Kami juga meminta Bapak Kejari Labuhanbatu untuk mengusut tuntas anggaran revitalisasi pasar glugur, kuat dugaan kami adanya aroma – aroma korupsi yang dilakukan secara bersama – sama oleh kadis perindag dan KUPT pasar glugur Rantauprapat,” tambahnya lagi
Saat di tinjau diwaktu kunjungan kerja Presiden RI Bapak Ir. Jokowi Dodo ke Labuhanbatu, yang mana dilapangan sebelum kehadiran Bapak Presiden, pasar glugur sangat kumuh dan seperti tidak pernah tersentuh anggaran yang ada
Setelah mengajukan tuntutannya dari Jaringan Aktivis Mahasiswa Labuhanbatu Raya tersebut kemudian tampak diterima oleh perwakilan Kejari Bapak Artut, bagian dari Intel Kejari Labuhanbatu dan aksi tersebut berjalan dengan damai. (ACD)